Petani Jemur Padi di Jalan, Jokowi: Masa Kita Nggak Ingin Berubah Sih

Rabu, 03 April 2019 | 13:13 WIB
Petani Jemur Padi di Jalan, Jokowi: Masa Kita Nggak Ingin Berubah Sih
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi). (Suara.com/Umay Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau mendorong modernisasi industri pertanian Indonesia agar bisa menjaga kualitas dan memenuhi kebutuhan nasional dengan cepat dan mampu bersaing secara global. Salah satunya petani tidak lagi menjemur padi di jalan.

Namun petani harus pakai teknologi pengering padi agar prosesnya leih cepat.

"Sekarang zaman modern, dari zaman kecil saya di desa kalau habis panen pasti di-'jereng' (jemur) di pelataran, ini harus diubah, penggilingan harus memiliki 'dryer' (pengering)," kata Jokowi saat silaturahim dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta Perkumpulan Penggilingan Padi dan pengusaha Beras (Perpadi) di Sragen, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2019).

JOkowi menawarkan untuk menjembatani Perpadi dengan pihak bank guna mencarikan jalan keluar bagi modernisasi industri pertanian nasional. Jokowi menjanjikan pertemuan antara Gapoktan, Perpadi, Bulog dan pihak bank di Istana Kepresidenan usai pemilu.

Baca Juga: Kembangkan Pertanian Subang, Pemerintah Beri Bantuan Rp 527 Miliar

"Ini kan kita sudah berpuluh-puluh tahun yang namanya menjemur padi di jalan, di pelataran berpuluh-puluh tahun. Masa kita nggak ingin berubah sih," katanya.

Menurut Jokowi, modernisasi ini penting, bukan hanya untuk urusan padi tapi urusan jagung yang juga bermasalah. Dengan modernisasi industri pertanian, dalam kondisi cuaca seperti apapun kualitas produk pertanian dapat dijaga. Tidak hanya masalah pengeringan, Presiden juga berharap setiap penggilingan padi memiliki mesin pengemasan yang modern.

"Penggilingan padi sudah ada mesin kemasannya. Penting sekali sehingga keluar dari mesin itu sudah dalam bentuk kemasan-kemasan yang siap dijual atau dipakai sendiri," katanya.

Presiden menjelaskan bahwa kemasan yang baik membuat produk pertanian ini memiliki merek yang bisa mengangkat nama daerahnya. Jokowi mengatakan, ke depan Indonesia menghadapi perubahan dunia, perubahan global, yang sangat cepat.

"Jadi semuanya nanti ada tulisan di Sragen. Misalnya ada merek, diberi mereknya apa, dari kecamatan mana, mereknya apa, mereknya biar muncul, Sragennya muncul," jelasnya. (Antara)

Baca Juga: Kementan Dorong Sarolangun Kembangkan Pertanian Berbasis Kawasan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI