Suara.com - Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) baru saja menyelesaikan empat rumah susun (rusun) di Sulawesi Utara. Bangunan-bangunan itu adalah rusun bagi pekerja di Kelurahan Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kelurahan Ronotana, Kecamatan Sario, Kota Manado, rusun IAIN Manado, dan rusun Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT).
Selain empat rusun, KemenPUPR juga telah menyelesaikan 132 rumah khusus (rusus) di kawasan yang sama. Semua kegiatan ini dilakukan KemenPUPR untuk meningkatkan ketersediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), mahasiswa, pelajar, santri, dan pekerja, termasuk para ASN, TNI dan Polri.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rusun maupun rusus merupakan bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi MBR, mahasiswa, pelajar, santri, ASN, TNI/Polri, dan nelayan maupun petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil.
Rusun pekerja di Kelurahan Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa dibangun setinggi tiga lantai, dengan jumlah 42 unit, tipe 36. Anggaran pembangunan rusun sebesar Rp 13,3 miliar dan dikerjakan oleh PT Sumber Alam Sejahtera sebagai kontraktor.
Baca Juga: Membangun dari Pinggir, KemenPUPR Terus Bangun Pos Lintas Batas Negara
Rusun ASN di Kelurahan Ronotana, Kecamatan Sario, Kota Manado dibangun empat lantai, dengan jumlah 58 unit, tipe 36. Pembangunan rusun ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 16,5 miliar dengan kontraktor pelaksana, PT Robinson Maju Bersama.
Pembangunan rusun bagi ASN dilakukan, karena banyak ASN yang belum memiliki hunian layak.
"Ketersediaan hunian akan mendukung ASN dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Penyediaan rusun juga bertujuan untuk mendukung SDM di Sulut. Salah satunya rusun mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN), di Kelurahan Malendeng, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado.
Rusun tersebut dibangun empat lantai dengan 50 unit tipe 24 dan dikerjakan PT Malta Cemerlang Abadi, dengan anggaran Rp 11,6 miliar. Selain itu, ada pula rusun Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Kota Tomohon, yang dibangun 3 lantai, dengan jumlah 37 unit tipe 24, dengan pembangunan mencapai Rp 10,8 miliar.
Baca Juga: Menteri PUPR : Penanaman Pohon Mampu Tingkatkan Kualitas Infrastruktur
Rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan listrik, air, prasarana sarana dan utilitas (PSU) , dan meubelair, seperti tempat tidur bertingkat, kasur, dan lemari pakaian.
Bangun Rumah Khusus Nelayan
KemenPUPR juga membangun rumah khusus bagi nelayan di Sulut, tepatnya di Kelurahan Matani Satu, Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, dengan anggaran Rp 5,35 miliar. Selain itu dibangun pula rusus di Kelurahan Motongkad, Kecamatan Nuangan, Kabupaten Bolmong Timur, dengan anggaran mencapai Rp 5,39 miliar.
Adapun masing-masing rusus dibangun 50 unit, dengan tipe 28 yang telah dilengkapi PSU, seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan penghuni.
Selain untuk nelayan, KemenPUPR juga membangun 32 unit rusus bagi masyarakat di Pulau Siau, Kabupaten Siau Taguladang Biaro, dengan biaya mencapai Rp 7,4 miliar.