Suara.com - Pameran industri tekstil dan produk tekstil atau TPT yang terintegrasi bertaraf internasional Indo Intertex – Inatex – Indo Dyechem – Indo Texprint 2019 kembali digelar. Tema yang diusung kali ini yaitu Investasi Menyambut Making Indonesia 4.0.
Tema dipilih untuk mendorong revolusi industri 4.0 dan sesuai dengan target pemerintah agar masuk ke dalam lima besar produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) di dunia pada tahun 2030.
Industri tekstil dan Produk Tekstil ini memanfaatkan teknologi digital, seperti 3D printing, automation, dan internet of things.
Transformasi dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas, membangun klaster industri tekstil terintegrasi dengan terkoneksi teknologi industri 4.0.
Baca Juga: Pameran Produk Tekstil Peraga Expo Targetkan Transaksi 150 Juta Dolar AS
Dalam pameran yang diselenggarakan di Jakarta International Expo Kemayoran ini, Indo Intertex menampilkan permesinan dan peralatan untuk industri tekstil dan garmen.
Inatex menampilkan bahan baku serat, benang, kain, aksesoris dan produk fashion serta produk Industri Nonwoven, Indo Dyechem menampilkan kimia tekstil, peralatan proses pewarnaan dan finishing dan Indo Texprint menampilkan mesin-mesin cetak tekstil digital.
“Penyelenggaraan Pameran merupakan langkah yang tepat sebagai sarana benchmark teknologi terbaru khususnya pada sektor TPT dalam rangka implementasi industri 4.0 untuk mendorong peningkatan daya saing dari sisi produksi dan menunjang target ekspor 15 miliar dolar AS pada tahun 2019," ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Muhdori, Kamis (28/3/2019).
Direktur Peraga Expo, selaku ketua penyelenggara, Paul Kingsen menjelaskan, pameran kali ini diikuti oleh 500 perusahaan yang berasal dari 20 negara seperti China, Jepang, Korea, Taiwan, India, Singapura, Vietnam, Hongkong, Jerman, Italia, Turki dan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Industri TPT adalah industri yang berpeluang untuk terus berkembang. Para produsen harus menangkap peluang tersebut dengan melakukan upgrade mesin produksi seiring dengan perkembangan zaman dan tren gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini yang menuntut produsen lebih kreatif menciptakan proposisi nilai produk yang unik,” ujar Paul Kingsen.
Baca Juga: Polisi Malaysia Buru Pelaku Mutilasi Bos Tekstil Asal Indonesia
Paul menargetkan pada pelaksanaan ke-17 tahun ini, Peraga Expo menargetkan peningkatan transaksi mencapai 150 juta dolar AS dan pengunjung mencapai 15.000 orang dari kalangan pengusaha dan professional.
Untuk mengantisipasi antusiasme pengunjung dari Bandung sebagai sentra ITPT terbesar, Peraga Expo menyediakan sarana transportasi berupa shuttle-bus dengan rute Bandung – JIExpo Kemayoran (pp) gratis selama 3 hari berlangsungnya pameran.
Diketahui pada penyelenggaraan pameran tahun 2017, tercatat transaksi bisnis diantara peserta pameran mencapai 75 juta dolar AS dan pada tahun 2018 mencapai 120 juta dolar AS.
Sedangkan perkembangan industri TPT dalam 2 tahun terakhir terus membaik di pasar domestik maupun global. Hal ini didasarkan pada laju pertumbuhan sampai dengan triwulan IV 2018 yang naik sebesar 8,73% serta peningkatan ekspor sebesar 5,55%.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor dari industri TPT nasional mencapai 12,58 miliar dolar AS pada tahun 2017 atau naik 6% dibanding tahun sebelumnya.
Sementara sepanjang tahun 2018, jumlah ekspor industri TPT berkisar 13,6 – 13,8 miliar dolar AS, melampaui target ekspor pada tahun tersebut sebesar 12,31 miliar dolar AS. Di tahun ini, Kemenperin menargetkan nilai ekspor TPT tumbuh sebesar 13% hingga 15 miliar dolar AS.