Suara.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) IGN Askhara Danadiputra seolah tak mempedulikan permintaan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawatnya.
Maskapai pelat merah ini menganggap permintaan pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berada langsung di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut hanyalah sebuah imbauan bukan perintah.
Selain itu, IGN Askhara Danadiputra juga menyebut, permasalahan tiket merupakan ranah korporasi. Sehingga, keputusan masalah tiket jadi urusan perseroan bukan pemerintah.
"Semalam (26 Maret 2019) pertemuan dengan Pak Menko Maritim dan Pak Menhub hanya diskusi tentang industri, memang ada imbauan untuk menurunkan harga tiket, namun semuanya diserahkan kepada korporasi, karena memang itu ranah korporasi. Tidak ada sama sekali pemaksaan," ujarnya, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga: Cerita Faisal Basri Terzalimi Mahalnya Harga Tiket Garuda Indonesia
Pria yang akrab disapa Ari Askhara ini mengklaim bahwa selama ini perseroan tak pernah melanggar tarif batas atas dan bawah sejak April 2016.
"Aspirasi dari berbagai pihak khususnya perhotelan ditampung dengan baik oleh pihak Garuda Indonesia Group. Satu hal yang paling utama bagi kami adalah safety bagi penumpang. Dengan regulasi yang ketat, safety buat kami adalah zero tolerance, at any cost," tutur dia.
"Selanjutnya perlu diingat bahwa Garuda sebagai leading national airlines atau BUMN juga memiliki stakeholders yang lain seperti karyawan, pilot, dan pemegang saham. Jadi harus memperhatikan kepentingan semuanya, khususnya kepentingan nasional," tambah dia.
Dalam hal ini, Ari menyatakan, perseroan akan melakukan efisiensi untuk menekan biaya. Salah satunya, dengan mencari pendapatan di bisnis lainnya.
"Program efisiensi biaya kami akan lebih optimal bila mendapat dukungan semua pihak," tutupnya.
Baca Juga: Tiket Pesawat Mahal, Luhut dan Menhub Murka ke Garuda Indonesia
Diberitakan sebelumnya, Luhut Binsar Pandjaitan meminta Garuda Indonesia untuk menurunkan harga tiketnya terhitung pada April 2019 ini.
Permintaan tersebut bukan tanpa alasan, menurutnya harga tiket yang berlaku saat ini berimbas buruk ke beberapa sektor industri.
"Penurunan ini harus dilakukan ke semua rute dan terhitung pada April 2019," kata Luhut.
Menko Luhut sangat menyesali kenapa harga tiket pesawat tidak pernah turun, padahal pemerintah sudah sering mengimbau kepada operator airlines untuk bijak dalam menetapkan besaran harga tiket pesawat.
"Masalah airlines, tiket menimbulkan banyak persepsi di masyarakat dan dapat menimbulkan kegaduhan masyarakat," pungkasnya.