Tarif MRT Dibanderol Rp 14.000, Warga Protes: Harusnya Rp 10.000 Saja

Rabu, 27 Maret 2019 | 12:32 WIB
Tarif MRT Dibanderol Rp 14.000, Warga Protes: Harusnya Rp 10.000 Saja
Suasana di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (25/3).[Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memutuskan Tarif Moda Raya Transportasi (MRT) rata-rata Rp 8.500, dengan perhitungan jarak terjauh dari Stasiun Lebak Bulus ke Bundaran HI adalah Rp 14.000.

Meski telah ditetapkan, namun sebagian masyarakat masih ada yang mengeluhkan tarif untuk rute Bundaran HI-Lebak Bulus tersebut.

Rahayu (45) salah satu warga Tebet mengaku tak setuju dengan tarif sebesar Rp 14.000. Kata Rahayu, tarif tersebut terbilang mahal.

"Menurut saya sih mahal. Kenapa nggak Rp 10.000 saja," ujar Rahayu di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Baca Juga: Buka Nasi Bungkus Layaknya Piknik di Stasiun MRT, Tradisi yang Salah Tempat

Daftar tarif MRT. (Suara.com/Tyo)
Daftar tarif MRT. (Suara.com/Tyo)

Ibu rumah tangga itu menuturkan, seharusnya tarif bisa lebih murah yakni Rp 10.000. Mengingat dirinya masih harus menaiki kendaraan lain atau ojek online untuk bisa sampai ke lokasi tujuan.

"Kalau bisa sih harganya Rp 10.000. Belum lagi saya harus naik ojek," kata Rahayu.

Hal yang sama dikatakan Novan (17) salah satu pelajar SMA di Jakarta. Menurutnya untuk ukuran pelajar, harga Rp 14.000 terbilang mahal.

"Kalau saya sih untuk harga Rp 14.000 bagi pelajar mahal," ucap Novan.

Budi (30) warga Jakarta Selatan juga sependapat dengan Rahayu dan Novan. Menurutnya, tarif sebesar Rp 14.000 cukup mahal, ia berharap masih ada perubahan untuk tarif MRT.

Baca Juga: Anies Tak Terima Warganet Viralkan Kelakuan Emak-emak Piknik di Stasiun MRT

Anif, petugas pelayanan MRT. (Suara.com/Fakhri)
Anif, petugas pelayanan MRT. (Suara.com/Fakhri)

"Mahal lah untuk tarif segitu. Apalagi kalau jam-jam padat. Kalau nyambung ojek online tarifnya biasanya meningkat. Jadi menurut saya kemahalan," kata Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI