Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah masih bakal tertekan dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, belum ada perubahan sentimen, masih soal pelambatan ekonomi. Ditambah ketidakpastian British Exit (Brexit) yang masih belum ada kesepakatan pasca Brexit dan negosiasi dagang AS - China yang juga belum berakhir dengan kesepakatan.
Hal ini menurutnya mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang global karena dolar AS dipandang juga sebagai aset safe haven selain emas.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.150 - Rp 14.240," kata Ariston di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Baca Juga: Rupiah Bakal Tertekan, Bergerak di Kisaran Rp 14.240 Per Dolar AS
Selain itu, menurut pengamatan Ariston, dolar juga menguat karena kekhawatiran pasar soal imbal hasil obligasi AS yang mengalami penurunan.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (26/3/2019) berada di level Rp 14.195 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan dengan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 14.172 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada Selasa Kemarin berada di level Rp 14.172 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan dengan nilai tukar rupiah pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.223 per dolar AS.
Baca Juga: 4 Fakta Duit Rp 180 Juta dan 30 Ribu Dolar AS di Laci Meja Menteri Agama