Pemerintah Terus Upayakan Peningkatan Harga Karet di Pasar Dunia

Selasa, 26 Maret 2019 | 10:51 WIB
Pemerintah Terus Upayakan Peningkatan Harga Karet di Pasar Dunia
Ilustrasi tanaman karet. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melalui program ini, KemenPUPR dan PTPN membeli karet dari petani melalui Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (Bahan Olahan Karet) atau UPPB dengan harga di atas Rp 9 ribu per kilogram.

“Harganya berpotensi meningkat lagi, seiring peningkatan kualitas karet yang dihasilkan,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga terus mendorong peningkatan serapan karet oleh dunia Industri. Data dari Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) menyebut, baru 60 persen dari kapasitas produksi crump rubber yang dimanfaatkan.

“Jadi ada 40 persen kapasitas produksi yang iddle. Jika bisa dimaksimalkan tentu serapan karet dalam negeri akan leboh banyak lagi,” tambah Kasdi.

Baca Juga: Kementan : LKMA Sebaiknya Beli Hasil Panen Petani dengan Harga Wajar

Menurutnya, selama ini produksi karet Indonesia mencapai 3,6 juta ton per tahun, namun konsumsi dalam negeri baru mencapai 650 ribu ton per tahun.

Peremajaan Karet Rakyat
Dalam upaya menjaga dan meningkatkan produktivitas produksi karet, Kementan meluncurkan program jangka panjang berupa peremajaan atau replanting kebun karet milik rakyat dengan target 50 ribu hektare per tahun.

"Ada potensi replanting 750 ribu hektare. Ini oleh Pak Menko (Perekonomian) akan dikaitkan dengan industri pengolahan kayu. Jadi nebangi dapat kayunya, baru kemudian ditanam," tambahnya lagi.

Saat peremajaan, pihaknya akan mengarahkan agar petani menanam 60 persen karet. Sisanya yang lain boleh kopi, ada sayuran, dan lain-lain. Saat menunggu 3,5 - 4 tahun karet berproduksi, ada hasil lain yang bisa langsung didapat.

Dalam upaya peremajaan tanaman perkebunan, termasuk karet, Kementan telah meluncurkan program BUN 500, yaitu menyiapkan 500 juta benih berkualitas dalam lima tahun ke depan. Dengan program ini, Kementan berupaya membangun nursery dan fasilitas pengembangan benih di sentra-sentra produksi.

Baca Juga: Kementan Minta Petani Optimalkan Penggunaan Bantuan Alat Pertanian

Di tiap sentra produksi akan disiapkan pusat pengembangan benih sesuai komoditas yang dikembangkan di daerah tetersebut. Menurut Kasdi, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tersebut agar Indonesia tidak bergantung pada pasar internasional, karena saat ini, harga komoditas karet masih kental diatur pasar dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI