Suara.com - Untuk memberikan keterampilan dan menciptakan kemandirian ekonomi bagi Bekas Warga Binaan Permasyarakatan (BWBP), Kementerian Sosial (Kemensos) membekali 50 eks napi dengan kegiatan bimbingan pengembangan agrobisnis.
"Kegiatan pelatihan agrobisnis dimaksudkan untuk mempersiapkan, melatih, dan memotivasi BWBP agar dapat mandiri menentukan bidang usaha yang dipilih, sesuai dengan pelatihan agrobisnis yang telah dipelajari," kata Menteri Sosial (Mensos), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat membuka acara Bimbingan Agrobisnis (pertanian dan perikanan terpadu) Pusdiklat Karya Nyata di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Senin (25/3/2019).
Mensos menyatakan, BWBP atau eks napi seringkali dihadapkan dengan berbagai persoalan sosial, seperti kehidupan ekonomi yang sangat terbatas, mengalami stigma, dan diskriminasi dari lingkungan termasuk keluarganya sendiri. Pemerintah berkewajiban untuk memberikan advokasi dan solusi berupa pembinaan BWBP, yang menjadi salah satu sasaran program PMKS.
Data Kemensos menunjukkan, jumlah BWBP mencapai ratusan ribu orang.
Baca Juga: Kemensos Pastikan Regulasi Tak Akan Hambat Layanan pada Disabilitas
"Jumlah eks narapidana atau BWBP, hingga saat ini mencapai 109.487 orang. Angka ini tentu mengejutkan kita semua," ujarnya.
Agus minta hadirin untuk membayangkan jika ratusan ribu BWBP tersebut tidak mendapatkan upaya penanganan dari pemerintah. Bila kondisi ini tidak diatasi, kata Mensos, ada kemungkinan mereka akan kembali melakukan tindakan yang melanggar hukum, sebagaimana yang pernah dilakukan sebelum mereka tinggal di Lembaga Pemasyarakatan.
"Eks narapidana ini kebanyakan berasal dari keluarga pra-sejahtera, yang tak mustahil akan mengulanginya kalau tidak dicarikan solusinya. Tidak ada kata terlambat," kata Mensos.
Ia menyemangati para peserta diklat agar tidak berkecil hati terhadap masa lalu.
"Masa depan kita terlalu indah," katanya.
Baca Juga: Kemensos Raih Predikat Baik dalam Pengawasan Kearsipan 2018
Agus mengingatkan, ajang diklat ini merupakan titik awal dimana para eks narapidana mendapat bekal keterampilan yang sangat bermanfaat bagi masa depan. Mensos meminta peserta diklat untuk membuktikan bahwa mereka adalah aset.