Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, menyerahkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada sejumlah petani di Kabupaten Bandung Barat (KKB), Jawa Barat. Bantuan itu berupa 1.000 traktor, pompa air, 200.000 bibit tanaman, dan 200 ribu ekor ayam kampung.
Penyerahan bantuan disaksikan Wabup KBB, Hengki Kurniawan dan Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Pada kesempatan itu, Amran menyebut, bantuan traktor, bibit benih kopi, dan ayam, semata-mata untuk menstimulan petani agar lebih produktif. Dalam 4 tahun terakhir, pihaknya telah melihat peningkatan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp 460 triliun, dengan nilaI ekspor naik 29 persen atau Rp 1,3 triliun.
"Saya melihat bupati Bandung Barat sangat sayang pada petani. Karena background beliau adalah petani dan peternak, sehingga paham apa yang dibutuhkan petani," tuturnya, Jabar, Kamis (21/3/2019).
Baca Juga: Kementan : LKMA Sebaiknya Beli Hasil Panen Petani dengan Harga Wajar
Dia menambahkan, pada periode yang sama, bantuan pertanian yang digelontorkan untuk para petani di Jabar mencapai Rp 30 triliun. Selain dari Kementan, kata dia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi juga turut memberikan bantuan.
"Tahun 2015 kami ingat, dulu bantuan kurang lebih hanya Rp 1 triliun. Kami angkat menjadi Rp 2 triliun dan alat mesin pertanian. Sampai hari ini di seluruh Jawa Barat, totalnya kurang lebih 26.185 unit alsintan dan Rp 500 miliar," ucapnya.
Sementara itu, Aa Umbara mengatakan, Bandung Barat merupakan salah satu kawasan pertanian sehingga pemerintah daerah harus mensuport.
"Saya berharap, dengan disalurkannya ribuan traktor dan alat-alat pertanian lainnya dapat menambah sejahtera dan memajukan para petani di Bandung Barat. Ini juga sebagai bentuk komitmen dan janji yang saya tepati untuk memberikan traktor dan alat-alat pendukung pertanian kepada petani," ucapnya.
Ia menyatakan bangga karena banyak petani dari KBB yang sudah berhasil. Bukan hanya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonominya, tapi juga membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Baca Juga: Kementan Minta Petani Optimalkan Penggunaan Bantuan Alat Pertanian
Oleh sebab itu, lanjut Umbara, generasi muda jangan minder atau malu untuk menekuni bidang pertanian. Ia akan mendukung generasi milenial yang ingin sukses dalam pertanian.
"Generasi milenial bisa sukses dari sektor pertanian. Tunjukkan kegigihan, kerja keras, dan pantang menyerah. Biar pemerintah daerah nanti yang suport untuk dukungan alat-alat pertaniannya," kata dia.
Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan, modernisasi pertanian diharapkan dapat merangsang petani milenial untuk menciptakan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
"Saya sampaikan ini semua sebagai wujud nyata Kementerian Pertanian yang diamanatkan melalui APBN tiap tahunnya. Ini suatu hal yang luar biasa, adanya perhatian dari Kementerian Pertanian dalam memberikan bantuan alsintan," kata Cucun.
Ia menyatakan apresiasinya terhadap Kementan yang selalu melakukan modernisasi pertanian dalam melakukan langkah-langkah inovatif di bidang pertanian berkelanjutan.
"Bicara lumbung pangan, jangan berpikir padi saja. Negara lain enggak punya, Indonesia mampu menciptakan. Untuk itu, kita dari Komisi IV DPR mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Provinsi Jabar dan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Sudah cukup luar biasa perhatian pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla ini," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Sarwo Edhy mengatakan, fasilitasi alsintan oleh pemerintah bukan sekadar membantu memudahkan pengolahan lahan maupun panen, tetapi merupakan barang modal yang harus dikelola secara profesional untuk menjadi unit usaha jasa yang menguntungkan.
Sarwo Edhy berharap, adanya penyaluran bantuan alsintan, Pemda diharapkan gencar menggelar bintek perbengkelan alsintan dalam pelaksanaan progran percepatan tanam, dan kebutuhan produksi pertanian tertanggulangi untuk kebutuhan masyarakat luas.
"Bintek perbengkelan alsintan langsung praktik penting dilaksanakan, karena bagi kelompok tani yang baru menerima bantuan alsintan, dari sisi pemeliharaan maupun penggunaannya belum optimal," ungkapnya.