3.000 Tenaga Kerja Konstruksi Kini Miliki Sertifikasi Keahlian

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 22 Maret 2019 | 09:12 WIB
3.000 Tenaga Kerja Konstruksi Kini Miliki Sertifikasi Keahlian
Sertifikasi Pekerja Konstruksi. (Dokumentasi: KemenPUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Untuk itu, Kementerian PUPR berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) melakukan percepatan program sertifikasi kompetensi tenaga konstruksi melalui sertifikat elektronik.

Dirjen Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin mengatakan, acara ini bertujuan sebagai ajang peningkatan kemampuan profesional para tenaga ahli di bidang jasa konstruksi di Indonesia, serta promosi dan informasi kemajuan teknologi konstruksi kepada masyarakat, termasuk perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Selama 5 hari penyelenggaraan pameran, akan diadakan uji kompetensi tingkat ahli muda kepada 500 orang tenaga kerja yang telah mendaftar secara online,” tutur Syarif.

Dalam rangka mempermudah proses sertifikasi, telah dikembangkan sertifikat elektronik. Sertifikat ini memberikan kemudahan kepada pemiliknya dan ramah lingkungan, serta dapat mencegah pemalsuan sertifikat. Tenaga kerja hanya memerlukan gawai yang dimiliki untuk menunjukan bukti kompetensinya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan 29 Bendungan Selesai Sampai Akhir 2019

“Setidaknya ada 22 jabatan kerja yang akan dimiliki oleh para tenaga kerja ahli muda yang siap berkarya di konstruksi. Di antaranya sebagai ahli geoteknik, ahli manajemen konstruksi, ahli manajeman proyek, ahli K3 Konstruksi, ahli keselamatan jalan, ahli teknik jembatan, ahli teknik bendungan besar, ahli arsitek, dan ahli muda perencanaan wilayah dan kota,” ujarnya.

Kementerian PUPR bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi dan Ikatan Nasional Tenaga ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) menggelar pameran konstruksi mulai 20-24 Maret 2019 di ICE BSD Tangerang.

Selain itu juga diselenggarakan acara seminar, workshop, diskusi panel ahli konstruksi, dan presentasi produk yang diikuti oleh para pengusaha dari dalam dan luar negeri, serta asosiasi badan usaha, profesi, lembaga pendidikan.

Asosiasi profesi yang hadir diantaranya Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Ikatan Ahli Perencana (IAP).

Pameran akan diisi dengan 40 sesi workshop tentang konstruksi yang diperkirakan dihadiri oleh 4.000 orang, 70 karya ilmiah, dan 192 program forum bisnis yang diikuti oleh 9.600 peserta.

Baca Juga: Dirut PT WKE Didakwa Berikan Suap Rp 4,1 Miliar ke Empat Pejabat PUPR

Selain itu, ada pula 640 stan pameran konstruksi. Setidaknya ada 10 perusahaan internasional turut memamerkan produk unggulan berteknologi terbarukan di bidang konstruksi, terutama yang telah mengadaptasi 4.0, yakni Singapura, Malaysia, Jepang, Korea, Taiwan, China, Turki, Italia, Mesir dan New Zealand.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI