Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah masih menguat terhadap dolar AS.
Menurut pengamatan Ariston, hal tersebut karena euforia hasil rapat The Fed terakhir. Namun demikian, di balik pernyataan The Fed, ada risiko perlambatan ekonomi global yang bisa menahan penguatan rupiah.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.100 - Rp 14.180," kata Ariston di Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Selain itu, Ariston mengamati, data indeks manufaktur di kawasan industri Philadelphia yang dirilis lebih bagus dari ekspektasi 13,7 vs 4,6 setelah di bulan sebelumnya data menunjukan terjadi kontraksi.
Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah Sejak 19 Maret Menguat 1,05 Persen
"Hasil ini positif dan membantu penguatan dolar AS terhadap mata uang dunia," imbuh dia.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Kamis (21/3/2019) berada di level Rp 14.147 per dolar AS.
Level itu melemah dibandingkan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 14.140 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.102 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada hari sebelumnya yang berada di level Rp 14.231 per dolar AS.
Baca Juga: Unik, Ada Lomba Saling Tampar dengan Hadiah Jutaan Rupiah di Rusia!