Suara.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi berharap adanya pemilihan presiden (pilpres) tak menggangu kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG diharapkan bisa bergerak stabil pada masa pilpres ini.
Meski Begitu, Inarno melihat dibandingkan tiga masa sebelumnya, masa pilpres tidak mengganggu laju pergerakan IHSG.
Berdasarkan data RTI, IHSG hingga saat ini masih berada di kisaran 6.500-an. Pada penutupan hari ini berada di level 6.482 atau menguat 0,04 persen.
"Dalam waktu dekat ada pilpres pasti rekam jejak indeks gimana. Saya katakan bahwa untuk tiga pemilu sebelumnya korelasi tidak terlalu banyak. Jadi harapannya untuk tahun ini korelasi tidak terlalu banyak terhadap indeks kita," ujar Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Baca Juga: BEI Tunda Penghapusan Saham Gocap, Ini Alasannya
Kendati demikian, Inarno menuturkan banyak tantangan yang dihadapi pada tahun 2019, terutama dari faktor eksternal. Tantangan ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian domestik yang juga berpengaruh pada kondisi IHSG.
Dia menjelaskan, salah satunya kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed dan kebijakan bank sentral dunia lainnya yang juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Kemudian ketegangan dagang AS dan China yang hangat dan adem tiba-tiba itu tantangan kita, Proyeksi perlambatan ekonomi global 3,5 persen dari 3,7 persen," tutur dia.
"Brexit juga belum selesai juga tantangan eksternal yang kita hadapi yang pengaruhi domestik kita. Terlepas dari eksternal itu, kita berupaya menjadi pusat perdagangan efek dan mendalami pasar," tambah dia.
Baca Juga: Ini Dia 5 Museum yang Wajib Dikunjungi saat Anda ke Beijing