Suara.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ikut bersuara terkait dengan mahalnya harga tiket pesawat domestik. Diketahui, harga tiket pesawat belum juga mengalami penurunan sejak akhir tahun lalu.
Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menuding adanya permainan kartel yang berupaya menaikan harga tiket pesawat.
Maskapai dilibatkan untuk melakukan kesepakatan untuk menaikan harga tiket domestik.
Kendati demikian pihaknya masih menunggu penyelidikan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terkait dugaan kartel tarif tiket tersebut.
Baca Juga: Masyarakat Tetap Bisa Beli Tiket Pesawat AirAsia di Sini
"Apakah kita tekan terus agar tarif pesawat turun semurah mungkin. Jadi tunggu saja hasil penyelidikan KPPU terkait dugaan kartel tarif," ujarnya saat dihubungi, Rabu (20/3/2019).
Menteri Pariwisata, Arief Yahya sebelumnya menyebut, banyak ratusan penerbangan tertunda akibat mahalnya tiket pesawat. Rata-rata penerbangan yang tertunda adalah penerbangan domestik.
Akibat batalnya sejumlah penerbangan tersebut, berpengaruh buruk pada jumlah kunjungan wisatawan domestik.
Selain itu, Menteri Arief juga mengaku dikeluhkan oleh pemerintah daerah seperti Banyuwangi dan Aceh yang mengeluhkan harga tiket pesawat untuk rute ke daerahnya tak seperti biasanya.
"Tiket kalau di domestik terpengaruh, internasional tidak pengaruh. Kilometer yang dari internasional lebih murah. Disindir juga dari Bupati Banyuwangi, return tiket dari Banyuwangi-KL Rp 500.000," pungkasnya.
Baca Juga: Imbas Naiknya Harga Tiket Pesawat, Gubernur Kepri Akan Temui Menhub