BMKG: El Nino Tahun Ini, Sektor Pertanian Kemungkinan Terancam

Senin, 18 Maret 2019 | 09:00 WIB
BMKG: El Nino Tahun Ini, Sektor Pertanian Kemungkinan Terancam
Ilustrasi sawah pertanian. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Secara umum, permasalahan kekeringan yang terjadi disebabkan oleh curah hujan yang sedikit dan kondisi penggelontoran debit air dari bendung atau bendungan mengalami penurunan," kata Sarwo Edhy.

Pada tingkat pengaturan debit air, penyusunan rencana pengalokasian air dilaksanakan masih berdasarkan asas pemerataan per bangunan, belum fokus pada upaya penyelamatan tanaman yang kondisinya menjelang puso.

"Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi provinsi yang paling rawan terdampak kekeringan," ujarnya.

Mengantisipasi dampak El Nino sejak awal, Kementan juga sudah memberikan bantuan pompa air ke petani serta pembangunan embung, dam parit, long storage, pompanisasi, Perpipaan yang dapat menambah pasokan air bagi tanaman terutama di musim kemarau.

Baca Juga: Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik, Kementan Keluarkan Permentan

"Selain itu, ada juga perbaikan saluran irigasi tersier untuk menjamin volume air cukup sampai pada lahan sawah yang berada di ujung saluran," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian, Rahmanto, menjelaskan, Ditjen PSP juga akan membentuk posko penanganan kekeringan dan menurunkan tim khusus pada beberapa wilayah yang terkena kekeringan, nantinya.

"Tahun lalu, posko-posko itu didirikan di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, serta Kabupaten Tuban," kata Rahmanto.

Di Kabupaten Indramayu, terangnya, melalui kegiatan sinergitas antar instansi terkait dan pengawalan gilir giring, serta pompanisasi irigasi dapat menyelamatkan lahan sawah yang terancam kekeringan seluas 1.329 hektare di Kecamatan Losarang, sementara di Kecamatan Kandanghaur terselamatkan lahan sawah seluas 445 hektare.

Baca Juga: Kementan: Penyelewengan Penggunaan Pupuk pada 2018 Menurun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI