Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah mencoba moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.
Menteri Basuki berangkat dari Stasiun Sisingamangaraja pukul 14.25 WIB menuju Stasiun Bunderan HI.
Setiba di Stasiun Bunderan HI pada pukul 14.41 WIB, Menteri Basuki mengatakan kebanggaannya bahwa MRT yang dimiliki Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain.
“Ternyata kita bisa, selama ini hanya mengagumi negara lain. Saya rasa kalau kita sungguh-sungguh pasti bisa. Mudah-mudahan kita semua sepakat bahwa kesan kita terhadap MRT ini, tidak kalah dibandingkan dengan MRT negara lain, seperti Singapura atau mungkin di Jepang,” kata Menteri Basuki.
Baca Juga: Tak Hanya di Jakarta, MRT Juga akan Dibangun di Depok
Menteri Basuki berharap masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal dan mulai baralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
“Tentu belum optimal karena baru 16 Km dari Lebak Bulus ke Bunderan HI. Nanti akan dilanjutkan fase 2 dari Bunderan HI sampai Kampung Bandan sepanjang 8 Km sehingga total 24 Km. Secara bertahap manfaatnya akan lebih terasa apabila rute Puri Kembangan sampai Bantar Gebang (Barat-Timur) sudah terealisasi.,” ujar Menteri Basuki.
Ke depan mobilitas commuter Jakarta akan mengadopsi park and ride dimana masyarakat akan parkir di kantong parkir di luar Jakarta dan melanjutkan perjalanan menggunakan MRT atau transportasi umum lainnya.
Kehadiran MRT akan merubah sikap dan perilaku masyarakat Jakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya, dalam menjaga kebersihan dan ketertiban di sekitar stasiun MRT maupun gerbong kereta.
Baca Juga: Tarif MRT Diusulkan Rp 8.500 untuk Sekali Jalan
“Kekurangan kita selama ini adalah menjaga kebersihan. Oleh karena itu saya sangat mendukung penegakan aturan yang tegas, tidak ada toleransi untuk kita tetap menjaga kebersihan,” kata Menteri Basuki.