Suara.com - President of Grab Indonesia Ridzmi Kramadibrata mengungkapkan tiga kecurangan yang marak terjadi, sehingga pihaknya meluncurkan sistem keamanan baru bernama Grab Defence.
Ia mengatakan, ketiga kecurangan itu ialah penggunaan GPS palsu, mencurangi insentif, dan pemakaian aplikasi palsu.
"Soal GPS palsu, sering kami dapati adanya mitra yang memodifikasi perangkat ponsel sehingga bisa memalsukan perjalanan mereka,” kata Ridzmi.
Mengenai mencurangi insentif yang marak terjadi adalah, dengan menyiapkan sejumlah akun Grab untuk berpura-pura melakukan perjalanan demi mendapat bonus.
Baca Juga: Kompak Bisnis Narkoba, Ibu dan Anak Ini Diciduk Polisi
Sementara tentang aplikasi palsu, yakni mitra Grab mengunduh aplikasi ilegal karena tak terdaftar di Google Play atau App Store.
"Sebanyak 61 persen mitra pengemudi dalam industri ini mengetahui mitra pengemudi lain yang melakukan kecurangan," terangnya.
Ia menilai, ketiga kecurangan itu berbahaya karena bisa menggerus tingkat kepercayaan konsumen serta berkurangnya penghasilan pengemudi.
”Bagi Grab sendiri jelas, kerugiannya adalah terganggunya sistem kami. Karena itulah, kami menargetkan sejak kuartal kedua tahun ini hingga akhir 2019, sistem keamanan baru bisa dipakai di seluruh Indonesia.”
Baca Juga: Kematian Siswi SD Depok di Kamar Mandi Masih Jadi Misteri