Menteri Basuki Tinjau Hasil Program Kotaku di Krueng Daroy Banda Aceh

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 13 Maret 2019 | 08:16 WIB
Menteri Basuki Tinjau Hasil Program Kotaku di Krueng Daroy Banda Aceh
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau penataan kawasan kumuh melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku). (Dokumentasi: KemenPUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, keberhasilan penataan kawasan kumuh melalui Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kementerian PUPR merupakan hasil dari kolaborasi dan peran aktif masyarakat, tokoh masyarakat dan Pemerintah Daerah, serta lembaga terkait lainnya

Salah satu lokasi Kotaku yang dikunjungi Menteri Basuki yakni Kawasan Seutui, di tepi Sungai Krueng Daroy, Kota Banda Aceh.

Kawasan yang sebelumnya kumuh ini dilakukan penataan oleh Ditjen Cipta Karya pada tahun 2018 dengan anggaran sebesar Rp 14,11 miliar.

Dalam pelaksanaannya, mulai dari tahap perencanaan dilakukan musyawarah yang melibatkan Satuan Kerja Cipta Karya Kementerian PUPR, Kepala Dinas PUPR, Kepala Camat dan warga, untuk mengidentifikasi masalah dan kondisi awal dan perencanaan infrastruktur yang akan dibangun termasuk pengadaan lahan.

Baca Juga: Menteri PUPR Sampaikan 3 Kunci Utama Agar Indonesia Maju dari Jokowi

Kawasan Krueng Daroy yang ditata terletak pada sisi bagian Timur dekat dengan situs cagar budaya Taman Sari Gunongan yang sangat terkenal dalam sejarah Kesultanan Nanggroe Aceh Darussalam.

Kawasan ini memiliki luas 38,26 hektar, meliputi lima gampong/kelurahan yakni Gampong Neusu Jaya, Neusu Aceh, Sukaramai, Kelurahan Seutui, dan Gampong Lamlagang.

"Penataan kawasan Krueng Daroy berdekatan dengan cagar budaya kesultanan. Kami kerjasama dengan Kemendikbud agar bangunan cagar budaya tetap terjaga, sementara Kementerian PUPR bertanggung jawab penataan kawasannya," katanya.

Menteri Basuki menyatakan, Kementerian PUPR melaksanakan program Kotaku di seluruh wilayah Indonesia dengan target total sekitar 38 ribu lokasi kawasan kumuh perkotaan yang harus dibenahi.

"Penataan kawasan kumuh seperti ini bukan hanya dilakukan pada permukiman di bantaran sungai, namun juga di tempat lain seperti permukiman di dekat tempat pembuangan sampah ataupun kampung padat penduduk di perkotaan," ujarnya.

Baca Juga: Tata Kawasan Kumuh di Perkotaan, Kementerian PUPR Anggarkan Rp 318,3 Miliar

Setelah dilakukan penataan, selain mengurangi kawasan kumuh di bantaran sungai, kini masyarakat juga memiliki ruang terbuka hijau baru sebagai tempat berinteraksi warga, yang dikenal dengan Taman Krueng Daroy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI