Pembangunan pertanian, di samping diarahkan untuk meningkatkan ketahanan pangan, dan memacu pertumbuhan perekonomian daerah, juga berperan penting dalam penyediaan lapangan kerja.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini, mengingat luas lahan pertanian di Bali mecapai 353.000 hektare lebih, atau 62,7 persen dari luas Pulau Bali. Sebagian besar mata pencaharian penduduk Bali juga masih bertumpu pada sektor pertanian,” paparnya, mewakili Gubernur Bali.
Sambutan positif atas hadirnya gerakan petani milineal ini datang dari seorang sarjana lulusan pariwisata yang memilih menjadi petani, Kadek Kamardiyana, yang saat ini tengah mengembangkan pertanian dengan konsep pariwisata di Kabupaten Gianyar bersama dengan kelompok tani bernama Mai Organik. Ia fokus pada tanaman hortikultura.
“Ini salah satu cara pemanfaatan potensi generasi muda dalam pembangunan pertanian. Gerakan ini sangat bagus dalam meregenerasi petani, karena mereka perlu diedukasi dengan teknologi sehingga pengolahan lahan pertanian tidak stagnan. Saya berharap semakin banyak generasi muda yang mau terjun ke dunia pertanian,” ujarnya.
Baca Juga: Kementan - Perteta Bangun Gudang Alsintan di 5 Lokasi di Indonesia
Selain diberi bantuan berupa sarana produksi, bibit/benih, pupuk dan alat mesin pertanian, Kementan, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan juga memberikan bimbingan teknis terkait teknologi pertanian dan pengelolaan usaha tani. Edukasi ini diharapkan dapat mentransformasi sektor pertanian ke arah yang lebih kekinian.