Suara.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Syahbandar mengatakan, sistem tiket MRT nantinya hampir sama dengan Kereta Rel Listrik (KRL), yaitu menggunakan kartu elektronik. Tahap awal hanya 5 bank yang kartu elektroniknya bisa digunakan untuk masuk MRT.
"Hari ini ada 5 bank kartu elektroni. BNI, BRI, Bank Mandiri, Bank BCA dan Bank DKI sudah bisa," kata William dalam konferensi pers di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).
William melanjutkan, selain kartu elektronik, masyarakat juga bisa membeli tiket di setiap Stasiun MRT. Terdapat dua cara pembelian tiket, yaitu di loket tiket dan di mesin tiket otomatis (Vending Machine).
"Tiket juga ada dua jenis yang pertama satu kali perjalanan (single trip) dan kedua bisa bolak-balik perjalanan (Multi trip)," tutur dia.
Baca Juga: Prabowo Marah: Kamu Jangan Halangi Saya untuk Salaman dengan Rakyat!
Terkait tarif tiket yang akan dikenakan, William mengatakan masih dalam pembahasan antara pemerintah daerah DKI Jakarta dengan DPRD Jakarta.
Meski demikian, MRT Jakarta sudah mengusulkan tarif yang diberlakukan sebesar Rp 8.500 - Rp 10.000 per kilometer.
"Kita harap sebelum beroperasi tarif udh diterbitkan (tiketnya)," tutup dia.
Untuk diketahui, MRT Jakarta hari ini mulai diuji coba dengan penumpang. Uji coba publik ini, akan diselenggarakan hingga dua minggu ke depan.
Dalam tahap uji coba, masyarakat tak dikenakan tarif untuk menaiki MRT transportasi massal berbasis rel ini. Namun, hanya masyarakat yang sudah mendaftar bisa naik MRT Jakarta.
Baca Juga: Dua Kali Cium Tangan Jokowi, Siti Aisyah: Terima Kasih Pak