Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menyambut gembira upaya kemitraan strategis yang ditawarkan PT Sido Agung Agro Prima, di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. PT Sido Agung Agro Prima, yang berlokasi di Cirebon tersebut, berkomitmen untuk membeli jagung petani sebagai antisipasi menjaga harga tetap stabil.
Menurut Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, Kadir Damanik, kemitraan petani dengan peusahaan besar menjadi kunci dalam upaya menjaga kestabilan harga produk pertanian.
"Kemitraan petani jagung dengan perusahaan besar menjadi kunci dalam menjaga harga jagung stabil pada panen raya yang sedang berlangsung saat ini," ujarnya, saat melakukan kunjungan ke sentra jagung di Desa Plumpuh, Kecamatan Rejuno, Kabupaten Ngawi.
Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Kadir mengawalinya dengan panen perdana yang ditandai dengan pemotongan tongkol jagung dari batangnya, sekaligus bertemu dengan para petani. Mereka menyatakan bisa memproduksi jagung berkualitas melalui pemberian edukasi dan pendampingan.
Baca Juga: Kemenkop dan UKM: Pelaku UKM Perlu Strategi Pengembangan
Setelah kunjungan ke Desa Plumpuh, Kadir melanjutkan perjalanannya untuk meninjau salah satu perusahaan yang mengelola mesin dryer di Caruban, Kabupaten Madiun. Mesin ini mampu mengeringkan 40 ton jagung per shift untuk menurunkan kadar air dari 30 persen menjadi 14-15 persen selama 7 jam, dan dapat beroperasi selama 24 jam dengan total kapasitas 120 ton per hari.
Kadir mengatakan, setelah melalui proses pengeringan, maka jagung dapat memenuhi standar kualitas yang disyaratkan. Setelah proses itu, jagung dibeli PT Sido Agung Agro Prima dan dikirim ke Cirebon.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula Wakil Bupati Ngawi, Oni Anwar Warsono, para Kepala SKPD Kabupaten Ngawi, General Manajer PT Sido Agung Agro Prima, Ketua Induk Koperasi Syrkah Muamanah (Inkopsim), Ketua Kopsim Kabupaten Ngawi, Ketua Kopsim Kabupaten Madiun, Ketua LMDH Saradan serta para perwakilan petani jagung dari 3 Kabupaten, yaitu Ngawi, Madiun dan Bojonegoro.