Suara.com - Otoritas Penerbangan Amerika Serikat Federal Aviation Administration (FAA) meminta Boeing untuk mengubah desain dan teknologi Boeing 737 Max 8.
Hal ini imbas dari kecelakan terakhir pada jenis pesawat itu milik Ethiopian Airlines.
FAA meminta Boeing bisa menyelesaikan perubahan desain dan teknologi pesawat jenis tersebut paling lambat bulan April.
"Peningkatan sistem kontrol penerbangan, yang mengurangi ketergantungan pada prosedur yang terkait dengan item memori pilot yang diperlukan," kata FAA seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga: Kisah Antonis Ketinggalan Ethiopian Airlines sehingga Terhindar dari Maut
FAA melanjutkan, Boeing juga telah berencana untuk memperbaharui persyaratan pelatihan dan manual kru penerbangan untuk mengikuti perubahan desain ke sistem perlindungan otomatis yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System atau MCAS. Perubahan juga termasuk aktivasi MCAS dan peningkatan sinyal.
FAA mengatakan dalam pemberitahuan bahwa laporan eksternal menarik kesamaan antara kecelakaan di Ethiopia dan kecelakaan fatal sebelumnya di lepas pantai Indonesia yang menewaskan 189 orang di dalamnya.
Seperti kecelakaan sebelumnya, yang melibatkan penerbangan Lion Air yang jatuh 13 menit setelah lepas landas, pilot telah melaporkan masalah dengan pesawat dan meminta izin untuk melakukan pendaratan darurat sebelum kehilangan kontak dengan kontrol darat.
Sekretaris transportasi AS, Elaine Chao mengatakan bahwa regulator tidak akan ragu untuk bertindak jika mereka menemukan masalah keselamatan.
Sebelumnya, sebuah Pesawat Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines terjatuh tak lama setelah lepas landas.
Baca Juga: Luhut Rapat Khusus soal Boeing Besok, Buntut Kecelakaan Ethiopian Airlines
Pesawat yang mengangkut 149 penumpang dan delapan awak penerbangan ini jatuh di kota Bishoftu atau 62 kilometer dari Ibu Kota Addis Ababa.
Seperti dilansir Reuters, pesawat dengan kode penerbangan ET 302 menuju Nairobi itu meninggalkan bandara Bole di Addis Ababa pada pukul 8.38 pagi waktu setempat, tapi pada 8.44 pagi otoritas layanan navigasi kehilangan kontak pesawat tersebut.
"Operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan kami tidak memiliki informasi yang dikonfirmasi tentang selamat atau kemungkinan korban," kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.