Tol ini terdiri atas dua seksi yakni Seksi 1 Terbanggi Besar-Pematang Panggang (112,2 Km) dengan progres konstruksi 89,06% dan Seksi 2 Pematang Panggang-Kayu Agung (77 Km) dengan progres konstruksi 90,80%.
Setelah diresmikan, Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudah bisa digunakan tanpa tarif selama dua minggu.
“Operasional tanpa tarif untuk dua minggu ke depan, sekaligus sebagai masa sosialisasi untuk masyarakat bisa menikmati ruas tolnya," ujar Menteri Basuki.
Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar dikerjakan melalui sinergi antar BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero) dengan empat BUMN konstruksi yaitu PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Baca Juga: 4 Ruas Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019
Nilai investasi sebesar Rp 16,7 miliar dengan porsi modal atau ekuitas sebesar 51,9% dan 48,1% dipenuhi melalui skema pinjaman investasi dari tujuh bank dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Ruas ini meningkatkan konektivitas menuju Pelabuhan Bakauheni sebagai pelabuhan utama yang menghubungkan Jawa dengan Sumatera.
Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar dilengkapi dengan fasilitas Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Jalan Tol atau Rest Area yang dilengkapi fasilitas SPBU, toilet, mushola, restoran/tempat makan, fasilitas isi ulang (top up) uang elektronik.
Rest area juga menjadi pendukung ekonomi lokal yang memasarkan produk-produk lokal.
Selain itu disediakan juga sarana pelayanan lalu-lintas yang lengkap seperti Patroli Jalan Raya (PJR), mobil derek, ambulans, hingga mobil rescue untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan pengendara.
Baca Juga: 35 SPBU Bakal Dibangun di Sepanjang Tol Trans Sumatera