Suara.com - Muhammad Ramadhan tukang fotokopi di Kawasan Kali Angke, Jakarta Barat rugi besar karena banjir. Kerugian itu terjadi tahun 2015 lalu.
Namun kerugian non materi terus menghantuinya saban kali rumahnya di Jakarta terendam banjir. Terakhir, Selasa (5/3/2019) lalu.
Ramadhan ini mengaku tutup toko saat banjir berlangsung. Dalam 7 tahun menggeluti bisnis fotokopi kawasan ini sering terjadi banjir.
Diketahui banjir pada Selasa lalu mencapai 50-60 sentimeter di Jalan Komplek Departemen Agama, Kelurahan Kedaung Kali Angke, Jakarta Barat.
Baca Juga: Rumah Direndam Banjir, Remaja Perempuan Tewas Tersetrum di Bandung
"Kemarin sudah surut langsung bersih-bersih untungnya tidak ada yang kerendam cuma airnya saja masuk," ujar Ramadhan saat ditemui Suara.com, Kamis (7/3/2019).
Menurutnya banjir mulai menggenangi tokonya kembali baru satu kali ini ditahun 2019. Sebelumnya Ramadhan sudah meninggikan rumahnya supaya tidak tergenang banjir.
Ia mengaku merugi karena tidak buka toko. Dalam sehari Ramadhan mengaku mampu mengantongin Rp 500 ribu dalam sehari.
Namun bila banjir kembali ia tidak berani untuk membuka tokonya. Bila ingin berjualan kembali menunggu air surut terlebih dahulu.
Ia menceritakan banjir terparah terjadi pada tahun 2015 lalu mencapai pinggang orang dewasa. Kerugian yang dialami mulai dari alat tulis dan mesin fotocopy yang terendam.
Baca Juga: Banjir Bandung Rendam 11 Kecamatan Sampai Setinggi 1,5 Meter
"Pernah tahun 2015 sepertinya banjir tinggi banyak yang kena barang-barang sampai mesin fotocopy," tambahnya.