Panen Jagung, Kementan Gandeng Peternak Serap Jagung Petani

Rabu, 06 Maret 2019 | 14:47 WIB
Panen Jagung, Kementan Gandeng Peternak Serap Jagung Petani
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I, Ketut Diarmita menghadiri acara Panen Raya Jagung Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar (5/3/2019). (Dok : Kementan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Bila terjadi situasi yang tidak stabil, mari dibicarakan bersama-sama untuk mencari solusi yang terbaik”, tandasnya.

Sementara itu, Asisten I Bidang Ekonomi Pembagunan Daerah, Tuti Khomariah memberikan apresiasi kepada Kementan yang telah memberikan batuan benih kepada petani di wilayahnya. Kecamatan Wates mendapatkan bantuan benih jagung seluas 1050 ha, dengan jumlah benih sebanyak 15.750 kg

Sedangkan untuk seluruh Desa Tulungrejo, mendapatkan bantuan benih jagung seluas 225 ha, dengan jumlah benih sebanyak 3.375 kg. 

Panen raya jagung di Desa Tulungrejo, Kecamatan Wates, khususnya yang dikelola oleh Kelompok Tani Sido Makmur mencapai 70 ha, dengan provitas jagung 6,1 ton per ha. Sebelumnya, kelompok tani ini mendapat bantuan dari Kementan sebanyak 25 ha, dengan benih 375 kg, selebihnya ditanami jagung secara swadaya. 

Baca Juga: Kementan Pastikan Kestabilan Harga dan Pasokan Jagung Pakan Ternak

Lebih lanjut Tuti Khomariah mengungkapkan, upaya yang dilakukan Pemda Blitar untuk stabilkan harga adalah mempertemukan antara petani jagung dan peternak untuk melakukan kerjasama, sehingga saling menguntungkan.

“Petani jagung dan peternak sebaiknya ada hubungan yang saling menguntungkan, sama-sama saling mensejahterakan”, imbaunya. 

Ia berharap, kehadiran Dirjen PKH saat panen raya jagung ini dapat memberikan semangat kepada petani dan peternak untuk tetap menanam jagung dan meningkatkan populasi ternak.

Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Asosiasi Peternak Blitar, Rofi Rosiawan menyatakan siap membeli jagung sebanyak 1.000-1.500 ton per hari, dengan harga Rp 3.650 per kg dengan kadar air 16-17 persen dan akan dibayar cash

Sedangkan Sukarman, Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera Blitar, menyampaikan, Blitar masih kekurangan sekitar 680 ribu ton per tahun, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut diharapkan hasil produksi jagung dari Blitar tidak dijual keluar.

Baca Juga: Kementan Melepas Ekspor 25 Ton Kubis Berastagi ke Malaysia

Selain itu, ia juga mengusulkan kepada Kementan agar bantuan dryer yang diberikan kepada petani dan peternak di Lamongan sebanyak 20 dryer, dapat dipindahkan 10 dryer untuk petani dan peternak Blitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI