Suara.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) menggelar pelatihan nilai-nilai dasar perkoperasian, dengan melibatkan komunitas perfilman. Pelatihan yang berlangsung di Daima Hotel, Padang, Sumatera Barat, pada 5-7 Maret 2019 tersebut diikuti 30 peserta.
Mereka berasal dari pegiat film dari Bukittinggi, Payakumbuh, Batusangkar dan Padang.
Deputi Bidang Pengembangan SDM, Kemenkop dan UKM, Rulli Nuryanto mengatakan, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman insan perfilman tentang perkoperasian. Para pelaku seni film di Sumbar, menurutnya, belum banyak yang memahami arti penting koperasi.
"Kami ingin memberikan pemahaman nilai dasar perkoperasian kepada insan perfiman. Harapannya ke depan, pemahaman mengenai koperasi akan meningkat di masyarakat Sumbar, khususnya bagi pegiat film," katanya, usai membuka pelatihan tersebut.
Baca Juga: Kemenkop dan UKM Dukung Industri Kreatif Perfilman Berbadan Hukum Koperasi
Menurut Rulli, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk mendorong komunitas film mendirikan koperasi sebagai payung hukum dalam menjalankan kegiatan usaha perfilman. Dia yakin, koperasi yang dibentuk akan lebih berkembang karena memiliki pasar yang potensial.
"Koperasi merupakan salah satu badan usaha komunitas. Kalau buat koperasi, tentu dia punya market sendiri, yaitu anggota. Jika berdiri dan anggotanya dari insan film, maka koperasi akan tumbuh besar," ujar Rulli.
Pada kesempatan itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Koperasi, Provinsi Sumbar, Donny Ubani, menyatakan dukungannya pada komunitas perfilman di Sumbar untuk mendirikan koperasi. Mereka diharapkan tak hanya menjadi pekerja, tapi juga bisa menjadi pemilik dari koperasi itu sendiri.
"Pemerintah daerah Sumbar mendukung sekali program Kementerian Koperasi dan UKM dalam hal menjadikan komunitas film ini sebagai lembaga untuk dapat meningkatkan ekonomi komunitas-komunitas film ini," ucap Donny.
Komunitas film di Sumbar, pada umumnya bergerak di bidang production house (PH), yang notabene pola kerjanya masih sendiri-sendiri. Donny menyarankan agar para peserta pelatihan dapat mendirikan koperasi sebagai badan hukum untuk mendirikan sebuah unit usaha yang lebih besar.
Baca Juga: Kemenkop Sukses Tumbuhkan Wirausaha yang Berdaya Saing
"Komunitas film di Sumbar sangat banyak dalam bentuk PH. Kita harapkan, komunitas film ini bisa tergabung dalam sebuah asosiasi atau lembaga koperasi agar bisa meningkatkan kualitas ekonomi mereka," imbuhnya.
Pelatihan Pengolahan Gula Semut dan Desain Bordir
Pada kesempatan sebelumnya, Kemenkop dan UKM juga menggelar pelatihan teknis pengolahan gula semut, pelatihan teknis mendesain bordir, pelatihan strategi pengembangan usaha koperasi dan kewirausahaan bagi pelaku KUKM, di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pelatihan ini memang menjadi priotitas Kemenkop dan UKM, karena sesuai dengan potensi daerah. Ke depan, peserta pelatihan yang memiliki potensi bakal diberikan bantuan modal usaha, baik wirausaha pemula, kredit usaha rakyat dan dana bergulir.
"Harapannya, produk-produk bordir ini dapat meningkat kualitasnya, baik dari sisi desain, maupun teknik jahitnya. Demikian juga dengan gula semutnya," tutup Rulli.