Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memprediksikan rupiah masih akan bergerak melemah. Hal ini karena, masih minimnya sentimen positif untuk rupiah agar bisa menekan penguatan dolar AS.
Menurut pengamatannya, data ekonomi AS, data indikator non manufaktur dan penjualan rumah baru, dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar sehingga membantu penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
"Kemarin terlihat ada tekanan jual rupiah di kisaran Rp 14.150 yang akan menjadi resisten hari ini. Support di kisaran Rp 14.100," kata Ariston di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (5/3/2019) kemarin berada di level Rp 14.129 per dolar AS.
Level itu melemah dibandingkan pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.127 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah pada Selasa sebelumnya berada di level Rp 14.146 per dolar AS.
Posisi itu menguat dibandingkan pada Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.149 per dolar AS.