Suara.com - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berlanjut melemah, setelah kemarin ditutup melemah 0,73 persen di level 6.441.
Secara teknikal, Nafan mengamati, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Sebagai informasi tambahan, terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan sehingga indeks berpeluang menguji ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.405 hingga 6.369. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.481 hingga 6.521," kata Nafan di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: Koreksi Mereda, IHSG Diprediksi Bergerak ke Level 6.500
Berbeda dengan Nafan, Analis KGI Sekuritas, Yuganur Wijanarko justru memprediksi IHSG bisa menguat.
Menurut pengamatannya, pelemahan IHSG kemarin karena adanya aksi jual akibat sentimen negatif dari penurunan prpyeksi 2019 PDB Cina dari 6.5 persen ke 6 persen serta pelemahan rupiah dari Rp 14.020 ke Rp 14.150. Namun, pelemahan itu hanya sementara dan bisa berbalik menguat.
"Jadi, hanya merupakan jeda sesaat dalam trend naik untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought) di indikator harian, rekomen mengunakan kesempatan tersebut sebagai kesempatan untuk akumulasi dengan skenario naik kembali ke 6.510-6.550," pungkas Yuganur.