Meskipun tetap mengacu pada Permendag 58/2018, Bulog kali ini turut menggunakan skema komersial sehingga memungkinkan harga pembelian jagung berada di atas harga acuan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Pembelian jagung oleh Bulog melalui skema komersial merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap petani jagung. Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan peternak unggas agar tetap berperan dalam pembangunan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Penyerapan jagung lokal Bulog Divre Lampung, bekerja sama dengan Gapoktan Harapan Bersama, serta berkoordinasi dengan Kodim 0429/Lampung Timur, BULOG Divre Lampung membeli jagung lokal dari petani Desa Sadar Sriwijaya, Kecamatan Sribawono, Lampung Timur.
Sementara Bulog Subdivre Bojonegoro melakukan kerja sama dengan Gapoktan se-Kabupaten Tuban dan Paguyuban Peternak Unggas Kabupaten Tuban dalam menyerap dan mendistribusikan jagung lokal.
Baca Juga: Kementan Melepas Ekspor 25 Ton Kubis Berastagi ke Malaysia
Peluang Ekspor Jagung Terbuka Lebar
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan, pada panen raya kali ini, sangat terbuka peluang Indonesia untuk melakukan ekspor jagung. Pembukaan pasar ekspor untuk komoditas jagung dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas harga saat panen raya.
"Saya setuju kalau ada kelebihan produksi. Jangan hanya untuk dalam negeri tapi juga ekspor, sehingga harga menguntungkan. Kalau produksi tinggi tapi tidak bisa ekspor, harganya akan jatuh," ujarnya, saat menghadiri panen raya jagung di Gorontalo, Jumat (1/3/2019).
Presiden, ketika itu didampingi Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dan ikut melakukan panen di lahan jagung seluas 1.392 ha yang tersebar di Desa Botuwumbato, Kabupaten Gorontalo Utara dan Desa Motilangu.
Berdasarkan Data Kementan, produksi jagung nasional menunjukkan peningkatan pesat setiap tahun. Pada 2015, produksi jagung nasional hanya 19,61 juta ton, lalu meningkat menjadi 23,58 juta ton pada tahun berikutnya.
Selanjutnya, naik menjadi 28,92 juta ton pada 2017 dan tembus 30 juta ton pada 2018. Tahun ini, Kementan menargetkan produksi jagung nasional bisa mencapai 33 juta ton dan ekspor sebanyak 500 ribu ton.
Baca Juga: Untuk Penuhi Target, Kementan Dorong Produksi Padi Kalbar Ditingkatkan
Untuk mencapai target tersebut, Kementerian Pertanian akan terus memaksimalkan program-program yang selama ini sudah dijalankan, seperti intensifikasi lahan dengan benih unggul gratis agar produktivitas lebih baik, ekstensifikasi lahan atau perluasan lahan, termasuk sistem tumpang sari, dan modernisasi pertanian dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan).