Suara.com - PT Pertamina (Persero) masih menginvestigasi terhadap kebocoroan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dari kapal milik PT Soechi Lines Tbk. Kebocoran minyak itu membuat perairan Pare Pare, Sulawesi Selatan, berdampak pada lingkungan di pesisir.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina, Gandhi Sriwidodo mengatakan, pihaknya bakal memberikan sanksi pada pemilik kapal jika nantinya terbukti lalai.
"Kalau misalnya diketahui hasil investigasi dari pihak kapal, kita akan berikan sanksi, tentunya kita tidak pakai lagi kapal tersebut, kita tidak operasikan," ujar Gandhi saat ditemui di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Berdasarkan investigasi awal, Gandhi menyebut kebocoran minyak disebabkan oleh kerusakan pada bagian kapal. Dia pun memastikan, kebocoran minyak tersebut bukan berasal dari terminal BBM Pertamina.
Baca Juga: Kesal Gajinya Kecil, Dosen Retas Situs hingga Pelayanan Kampus Lumpuh
"Jadi ada silk bagian kapal yang bocor, itu yang kemungkinan besar karena itu jadi ada ceceran minyak di Pare-pare. Hasil investigasi segera kita berharap keluar, yang jelas tidak ada kebocoran minyak di terminal milik kita, yang jelas kebocoran terjadi pada BBM milik kapal," imbuhnya.
Sebelumnya, Kapal Tanker Golden Pearl XIV milik PT Sochi yang tengah disewa Pertamina mengalami kebocoran minyak hingga menyebabkan pencemaran di Perairan Pare Pare, Sulawesi Selatan, 10 Januari 2019 lalu.
Sebanyak 800 liter minyak jenis solar tumpah ke perairam dan menyebabkan pencemaran air laut. Ratusan nelayan sempat berhenti melaut karena tumpahan minyak di area tangkap mereka.