Pasokan Kurang, Pertamina Bakal Impor Gas Alam Cair dari Mozambik

Senin, 04 Maret 2019 | 19:45 WIB
Pasokan Kurang, Pertamina Bakal Impor Gas Alam Cair dari Mozambik
Kantor Pusat PT Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pertamina (Persero) berencana mengimpor Liquid Natural Gas (LNG) atau gas alam cair dari negara Afrika, Mozambik. Rencananya impor tersebut akan dimulai pada 2024.

Direktur Pemasaran Korporat Pertamina, Basuki ‎Trikora Putra mengatakan saat ini perseroan telah melakukan Sales Purchase Agreement (SPA) atau perjanjian jual beli LNG dengan pihak Mozambik. Namun untuk pembelian belum dilakukan hingga saat ini.

"Belum (impor). Itu kan baru tandatangan SPA aja. Baru 2024 lah jalan," ujar Basuki saat ditemui di Kompleks Perkantoran DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/3/2019).

Basuki menerangkan, tujuan impor ini untuk memenuhi kebutuhan LNG untuk industri dalam negeri. Pasalnya, kata dia, pada tahun mendatang produksi LNG dalam negeri bakal tidak mencukupi kebutuhan.

Baca Juga: Pakai Sabu, Demokrat Pikir-pikir Beri Bantuan Hukum ke Andi Arief

Lebih jauh Basuki mengatakan, dipilihnya Mozambik karena memberikan harga LNG yang terbaik.

"Kan ada balance gas itu kan, makin lama kan makin tidak seimbang antra produksi dan kebutuhan domestik. Sektor pupuk, listrik, RDMP kan nambah terus. Jadi sampai pada dimana kebutuhan enggak bisa semua bisa disupply produksi. Long term kita kan juga ada kan," imbuh dia.

Sementara, ‎Anggota DPR dari Partai Gerindra Ramson Siagian bakal kembali menanyakan rencanan impor LNG Pertamina. Pasalnya, tambah dia, jika kekurangan pasokan, maka pihaknya akan meminta pasokan LNG yang akan diekspor dialihkan untuk kebutuhan dalam negeri.

Untuk diketahui, Pertamina kini mempunyai Kilang LNG Arun dan Badak Bontang. Dari kilang tersebut Pertamina telah mengekspor LNG ke Bangladesh dan Pakistan.

"Nanti kita cek, ya apa dasarnya, apakah ada yang memaksa kita belum tahu. ‎Kita akan revisi kontrak kontrak ekspor gas ke luar negeri, kita prioritaskan dalam negeri sehingga tidak harus impor-impor lagi," pungkas dia.

Baca Juga: Masak untuk Tahlilan, 14 Orang Luka Bakar karena Tabung Gas Bocor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI