Dengan teknologi ini apabila terjadi gempa atau tertabraknya pilar jembatan dapat diketahui kondisi jembatan secara real time yang akan membantu keputusan dalam penanganannya.
Disamping data yang dikumpulkan melalui berbagai aplikasi, Kementerian PUPR juga memanfaatkan data yang tersedia di Kementerian/Lembaga lainnya seperti data curah hujan dari BMKG, data tingkat kecelakaan lalu lintas dari Kepolisian, dan data kepelabuhan dan kebandaraan dari Kementerian Perhubungan.
Data yang dikumpulkan kemudian disimpan dalam cloud services di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian PUPR.
“Big data tersebut kemudian diolah sesuai dengan kebutuhan pengambilan keputusan agar pemeliharaan maupun peningkatan kinerja jalan bisa lebih tepat waktu, tepat penanganan dan efisien sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jalan,” jelas Dirjen Bina Marga Sugiyartanto.
Baca Juga: KPK Sita Rumah dan Tanah Pejabat PUPR Seharga Rp 3 Miliar di Sentul City
Sugiyartanto mengatakan, Ditjen Bina Marga terus mengembangkan big data untuk pemeliharaan dan peningkatan kinerja jaringan jalan secara bertahap.
Tahapan tersebut yakni dengan mulai melakukan digitalisasi dokumen dan disimpan dalam cloud services di Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian PUPR, memperbaiki kualitas pengumpulan data dari visual manual dengan otomatisasi , merintis data real time terkait volume dan beban lalu lintas serta kondisi jalan dan jembatan dengan pemasangan sensor hingga nantinya tahap memanfaatkan artificial intelegent untuk mendukung pengambilan keputusan.