KemenPUPR Manfaatkan Big Data Dalam Penyelenggaraan Jalan Jembatan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 28 Februari 2019 | 05:54 WIB
KemenPUPR Manfaatkan Big Data Dalam Penyelenggaraan Jalan Jembatan
KemenPUPR melakukan monitoring konstruksi jembatan. (Dokumen: KemenPUPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan perkembangan pesat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi juga dimanfaatkan dalam penyelenggaraan infrastruktur salah satunya di bidang jalan dan jembatan.

“Untuk memenangkan kompetisi, kita harus lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Dalam penyelengaraan jalan nasional sepanjang 47.017 Km dan jembatan 496.080 meter jembatan, Ditjen Bina Marga menggunakan teknologi pada setiap tahapan penyelenggaraan jaringan jalan.

Diantaranya pada tahap perencanaan dan pemrograman digunakan aplikasi SiTIA (Sinergitas Transparansi Integrasi Akuntabel) dan IRMS v.3 (Indonesia Road Management System).

Baca Juga: KPK Sita Rumah dan Tanah Pejabat PUPR Seharga Rp 3 Miliar di Sentul City

Tahap konstruksi, akan dikembangkan tahun 2019 Sistem Pengawasan Pekerjaan Konstruksi.

Dalam tahap operasi dan pemeliharaan, sejumlah sistem informasi digunakan salah satunya informasi dari pengguna jalan yang melaporkan kondisi jalan melalui aplikasi Jalan Kita (Jaki) yang dapat diunduh pengguna ponsel berbasis Android maupun IOS.

Aplikasi lainnya yang digunakan yakni Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (Sindila) yang memberikan informasi kondisi lalu lintas (volume, kecepatan, dan okupansi).

Dalam monitoring jembatan digunakan WIM Bridge dengan sensor yang dipasang di Jembatan untuk memantau volume dan beban kendaraan yang melintas, sehingga dapat diketahui volume dan kelebihan beban kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load) yang melintas.

Banyaknya kendaraan ODOL dengan daya rusak masif tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi jembatan dan penanganannya.

Baca Juga: KPK Limpahkan Berkas Penyidikan 4 Tersangka Suap Proyek Air Minum di PUPR

Untuk jembatan bentang panjang juga digunakan Structural Health Monitoring System (SHMS) yang mengumpulkan data dari sensor-sensor yang terpasang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI