Suara.com - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China berdampak pada menurunnya harga properti di Hong Kong. Berdasarkan laporan Bloomberg, rata-rata harga properti di Hong Kong turun sekitar sembilan persen.
Bahkan, dalam laporan tersebut diperkirakan nilai properti di Hong Kong akan merosot sekitar 15 persen lebih di tahun ini.
Seperti diketahui, jual beli properti merupakan salah satu bisnis terbesar di Hong Kong. Namun, dengan adanya penurunan tersebut, diperkirakan bisa merusak kepercayaan konsumen dan merusak iklim ekonomi.
"Penurunan harga properti akan membebani ekonomi yang lebih luas untuk pemilik dan penyewa karena nilai rumah mereka menurun," ujar Ekonom Senior Oxford Tommy Wu, Selasa (26/2/2019).
Baca Juga: Dikirim Bersama Kentang Impor, Granat Perang Dunia I Ditemukan di Hong Kong
Akibat penurunan harga properti, dilaporkan kinerja pasar saham pun mengalami penurunan. Imbas dari penurunan harga properti indeks Hang Seng turun sekitar sepuluh persen.
Selain itu, penurunan harga properti yang berdampak ke kinerja pasar saham juga berdampak ke keuangan negara. Dilaporkan Hong Kong mengalami defisit anggaran lebih dari 40 miliar dolar Hong Kong.
(Muslimin)