Amran menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan ekspor hasil produksi jagung di sejumlah daerah, termasuk hasil panen dari Kalimantan yang memiliki potensi mampu mensuplai jagung secara nasional.
"Dalam waktu 1-2 bulan ini, kita sudah ekspor lagi, misalnya dari Gorontalo, rencana ekspor 113 ribu ton. Belum lagi dari Jawa Timur, NTB, dan menyusul dari Kalimantan yang memiliki potensi besar karena lahannya bagus," katanya.
Amran berharap, para petani langsung melakukan cocok tanam saat paska panen ini berlangsung. Selain itu, Kementan juga sudah minta jajaran dirjen agar memanggil seluruh pengusaha dan memastikan harga pakan ternak turun.
"Saya kira harga sudah bagus. Ini tinggal kita imbau saja, seluruh perusahaan besar dan minta mereka menurunkan harga pakan ternak," katanya.
Baca Juga: Irigasi Lancar, Panen Jagung Petani Lamsel Meningkat
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menambahkan, Kementan akan memberikan bantuan kepada petani jagung, apapun yang dibutuhkan.
"Kita sediakan benih, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) sesuai kebutuhan. Hal ini agar petani makin semangat dan meningkatan produksinya," ujarnya.
Adapun bantuan alsintan yang diberikan tahun ini sebanyak 66 unit, yaitu cirn sheller 10 unit, power thresher 8 unit, power thresher multiguna 8 unit, dryer UV 1 unit, UPH jagung 1 paket, traktor roda dua 2 unit, dan rice transplater 2 unit.
"Semua bantuan, termasuk alsintan senilai Rp 200 miliar. Selain itu, Kementan juga menyediakan benih jagung hibrida untuk luas lahan 7.500 ha," sebut Sarwo Edhy.
Pada kesempatan yang sama, Sahbirin Noor menjelaskan, luas panen di Desa Tajau kali ini diperkirakan seluas 1.200 ha, Kecamatan Batu Ampat seluas 4.000 ha, dan Kabupaten Tanah Laut diperkirakan mencapai 32.000 ha.
Baca Juga: Kementan Minta Semua Pihak Bantu Agar Harga Jagung Tetap Stabil
Sementara luas tanam di Provinsi Kalimantan Selatan untuk musim tanam Oktober 2018-24 Februari 2019, tercatat untuk padi seluas 252.032 ha, jagung seluas 77.039 ha, dan kedelai seluas 3.880 ha.