Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi masih bakal terus menguat. Karena, dolar AS mendapat tekanan dari data-data ekonomi AS yang di bawah ekspektasi pasar.
Kepala riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, data-data ekonomi AS tersebut di antaranya data produksi barang modal, data aktivitas bisnis di daerah industri Philadelphia dan data perumahan yang masih di bawah ekspektasi pasar.
Sehingga, hal ini berpotensi memberi tekanan ke dolar AS pagi ini.
"Kisaran pergerakan rupiah kemungkinan di Rp 14.030 - Rp 14.090," ujar Ariston di Jakarta Jumat, (22/2/2019).
Baca Juga: Potret Megahnya Sirkuit Mandalika, Tuan Rumah MotoGP Indonesia 2021
Ariston juga mengamati, faktor sentimen perlambatan ekonomi global yang dimotori China dan Eropa akan mengimbangi, sehingga pergerakan dolar AS akan terjaga dalam mode konsolidasi.
"Selain itu pasar juga masih menunggu kepastian hasil negosiasi dagang AS dan China yang sudah mendekati dateline dari Trump tanggal 1 Maret. Belum ada perkembangan bisa menimbulkan kembali kecemasan di pasar," imbuh dia.