Suara.com - Penemuan cadangan gas baru di Sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X), Blok Sakakemang, Sumatera Selatan, dinilai sebagai penemuan terbesar keempat di dunia periode 2018-2019.
"Kalau di dunia periode tahun 2018-2019, temuan ini adalah temuan terbesar nomor empat di dunia setelah Calypso 1 di Siprus, Obskaya Sevemaya 1 yang berada di Rusia, kemudian 1-STAT-010A-SPS di Brazil," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Menurut dia, sumur Kaliberau diperkirakan memiliki potensi kurang lebih dari dua triliun kaki kubik gas (TCF).
"KBD2X, sebagaimana disampaikan pada saat ekspos yang lalu bersama Repsol, memiliki potensi kurang lebih dua TCF, ini asumsi sekarang," tuturnya.
Dwi Soetjipto menjelaskan bahwa penemuan cadangan signifikan di KBD2X tersebut harus disyukuri dan mudah-mudahan menjadi angin baru untuk penemuan-penemuan baru lainnya mendatang.
"KBD2X ini di Indonesia dengan potensinya, sesungguhnya hal tersebut setelah 18 tahun itu adalah temuan yang signifikan," katanya.
Sebelumnya Dwi mengatakan Repsol pada tahun 2018 memutuskan untuk melakukan pengeboran ke-2 di Blok Sakakemang. Sumur KBD2X ditajak pada 20 Agustus 2018 dengan target fractured basement. Lokasi sumur berada sekitar 60 km dari lapangan gas raksasa Suban.
Pada awal Februari 2019, Repsol dan SKK Migas menemukan potensi cadangan dengan kedalaman sumur mencapai target 2.430 MD. Keberhasilan sumur KBD 2X akan membuka eksplorasi dengan target fractured basement di Sumatera Selatan hingga ke Sumatera Tengah.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar berharap penemuan cadangan baru di Blok tersebut bisa membangkitkan semangat eksplorasi migas di Indonesia ke depannya.