Contohnya buka kursus dan sebagainya. Menurutnya yang penting diperhatikan dalam membuka usaha baru adalah survei prilaku publik atau pasar.
"Kalau mau menciptakan bisnis baru, amati dulu masyarakatnya, dalam hal ini pasarnya. Yang sudah ada apa, apa yang diperlukan pasar, yang belum ada apa," terangnya.
"Yang penting dalam penggalian ide membuka bisnis baru, lihat permintaan atau demand yang belum terlayani. Bisa juga bergabung dengan jejaring bisnis yang sadah ada," tambah dia.
Dia memaparkan, kekinian berbagai macam platform digital sangat memudahkan orang untuk membuka usaha baru. Terpenting dalam membuka usaha baru adalah, harus relevan dengan kemampuan yang dimiliki pelaku bisnisnya.
Baca Juga: 'Bis Kota', Melawan Kopi Saset dari Utara Jakarta
"Sekarang platform digital sangat mempermudah promosi produk, siapa saja bisa melakukan bisnis," katanya.
Mike berpendapat, pola bisnis kekinian sudah jauh berubah seiring perkembangan teknologi informasi. Dari tadinya bisnis konvensional secara offline, kini bergeser ke online.
Seperti seorang nasabah yang sudah jarang datang ke bank untuk menabung atau melakukan transaksi keuangan.
Sekarang, banyak aplikasi digital keuangan yang memudahkan seseorang bertransaksi tanpa harus mengantre di bank, seperti Ovo, e-money dan sebagainya.
"Jadi ada pola bisnis sekarang sudah bergeser, yaitu dari offline ke online, dan itu tidak bisa dihindari," tuturnya.
Baca Juga: Kaum Muda yang Memilih Cadar di Era Terorisme
Ia memprediksi, Tanah Abang sebagai pusat grosir berbagai macam produk tekstil ke depannya cuma jadi tempat wisata.