Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah masih menekan dolar AS. Rupiah diprediksi masih akan menguat hari ini.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, faktor turunnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS membuat dolar AS tertekan mata uang utama dunia.
Menurut dia, penurunan tingkat imbal hasil ini karena pasar berekspektasi isi notulen rapat Fed (dijadwalkan dirilis Kamis dini hari) akan menekankan bahwa Fed tidak akan terburu-buru menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
"Rupiah bakal bergerak di kisaran Rp 14.000-Rp 14.120," kata Ariston di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Baca Juga: Dituduh Selingkuh, Richie Five Minutes Ngaku Khilaf
Selain itu, Ariston juga mengamati, optimisme hasil positif negosiasi dagang AS dan China yang mendorong investor masuk ke pasar berisiko, juga membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Selasa (19/2/2019) berada di level Rp 14.070 per dolar AS. Level itu menguat dibandingkan pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.103 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa sebelumnya berada di level Rp 14.119 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Senin sebelumnya di level Rp 14.106 per dolar AS.