Suara.com - Pergerakan rupiah diprediksi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Faktor eksternal yang akan membuat rupiah menekan dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan terdapat dua sentimen yang memicu pergerakan rupiah bisa menguat. Pertama, kata dia, sentimen ekspektasi positif hasil negosiasi dagang AS dan China yang masih berlangsung.
"Diperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.020 - Rp 14.120," kata Ariston di Jakarta, Senin (18/2/2019).
Kedua, sambung Ariston, sentimen Bank Sentral AS The Fed yang hanya akan menaikkan suku bunga satu kali pada Desember 2019 juga menggerakkan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Pamdal DPR Larang Jurnalis Ambil Gambar di Rumah Bamsoet yang Terbakar
"Kedua sentimen ini mendukung penguatan nilai tukar mata uang terhadap dollar AS di emerging markets termasuk rupiah karena dua hal ini mendorong investor kembali masuk ke pasar yang berisiko," tandas dia.