Ekspor Makin Turun, Menko Darmin Klaim Punya Strategi Agar Naik Kembali

Jum'at, 15 Februari 2019 | 18:20 WIB
Ekspor Makin Turun, Menko Darmin Klaim Punya Strategi Agar Naik Kembali
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada periode Januari 2019 sebesar 13,87 miliar dolar AS. Angka tersebut turun 4,70 persen dibandingjan periode yang sama tahun 2018.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengklaim telah mempunyai strategi untuk meningkatkan ekspor tersebut. Salah satunya dengan mengekspor komoditas selain sektor perkebunan.

Saat ini, kata dia, ekspor Indonesia masih pada hasil-hasil perkebunan. Misalnya, karet dan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO).

"Makanya kita dengan kebijakan itu jangka pendeknya, kan kita lebih pilih komoditas mana yang mau dipilih, seperti kita di Priok mau lakukan ekspor otomotif dan perhatikan saja, kita tidak memilih kelapa sawit, karena kelapa sawit itu, ekspor kita yang besar ke China dan India," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (15/2/2019).

Baca Juga: Data BPS: Defisit 1,16 miliar Dolar AS Januari 2019 Paling Dalam Sejak 2014

Meski begitu, Mantan Gubernur Bank Indonesia ini masih merumuskan komoditas mana yang akan didorong untuk ekspor. Namun demikian, Darmin memastikan, pemerintah akan dorong ekspor komoditas industri.

"Artinya kita perlu lihat ke komoditas yang bukan sepenuhnya dibilang komoditas. Kalau komoditas itu kan kesannya lebih ke hasil pertambangan dan perkebunan, tapi nanti lebih cenderung ke industri. Kami sedang rumuskan. Misalnya garmen, tekstil," imbunya.

Darmin pun membantah, turunnya ekspor tersebut karena era peningkatan ekspor telah berhenti. Menurut dia, turunnya eskpor tersebut, efek perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Dia menjelaskan, China merupakan pasar ekspor utama Indonesia. Sehingga, jika perekonomiannya melambat, maka Indonesia akan juga terkena dampak dari penuruan ekspor.

"Itu lebih cenderung, karena ekspor kita itukan terutama nomer satu ke China. Nah china itu termasuk amerika sebenearnya pertumbuhan ekonominya maupun perdagangan turun, jadi kita terpengaruh langsung dari perang dagang itu," pungkas dia.

Baca Juga: Data BPS: Januari 2019 Indonesia Banyak Impor Bahan Kimia Hingga Perhiasan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI