Suara.com - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bakal mereda. Nilai tukar rupiah bakal kembali menguat terhadap dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menuturkan, penguatan dolar AS tertahan karena pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powel di forum ekonomi di Mississippi AS yang menyiratkan Fed tidak akan tergesa-gesa menaikan suku bunga tahun ini.
Hal tersebut diprediksi bisa menahan laju penguatan dolar AS dan bisa sedikit dimanfaatkan oleh rupiah untuk kembali menguat.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.130," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca Juga: Terungkap! Raffi Ahmad Pinjam Miliaran Rupiah ke Denny Cagur
Selain itu kata Ariston, ada ekspektasi positif untuk hasil negosiasi dagang antara China dan AS yang juga membantu menguatkan nilai tukar mata uang emerging market terhadap dolar AS.
"Pasar masih menunggu perkembangan selanjutnya," kata dia.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa (12/2/2019) berada di level Rp 14.031 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan dengan pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 14.067 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa sebelumnya berada di level Rp 14.088 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Senin yang berada di level Rp 13.995 per dolar AS.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Naik, Penjualan Isuzu Positif