Suara.com - Kemacetan pastinya membuat kerugian orang. Tidak hanya rugi waktu, kemacetan juga bisa membuat kita rugi terhadap uang.
Contonya seperti di Amerika Serikat (AS) yang mengalami kerugian uang. Seperti dilansir dari CNBC, Perusahaan riset INRIX menyebut, gara-gara kemacetan AS kehilangan uang 8,7 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 113,5 triliun (1 Dolar AS = Rp 14.000).
Menurut INRIX, kemacetan di AS terjadi saat orang mau berangkat ke tempat pekerjaan.
"Lalu lintas masih sangat buruk di luar sana," kata Analis transportasi dengan INRIX, Trevor Reed.
Baca Juga: Intip Upaya Kementerian PUPR Bantu Urai Kemacetan Jabodetabek
INRIX merinci daerah-daerah di AS yang memiliki tingkat kemacetan terparah. Dan hasilnya, Boston, Washington, DC, dan Chicago sebagai tiga kota terburuk di AS untuk kemacetan.
Di wilayah Boston, INRIX menghitung pengemudi kehilangan 164 jam dalam kemacetan hanya dalam rentang kurang dari 1 minggu. Selain itu, uang yang dirugikan dari kemacetan di Boston mencapai 4,1 miliar dolar AS.
Sedangkan, di Washington, DC, dan Chicago para pengemudi akan kehilangan waktu 155 dan 138 jam, karena lalu lintas yang padat pada tahun 2018. Keduanya dinilai oleh INRIX sebagai sedikit lebih padat daripada New York City dan Los Angeles.
"Kota-kota tua yang tidak berkembang di sekitar mobil dan mengemudi memiliki kemacetan terburuk," kata Reed.
Reed mengatakan, kota-kota di AS bukan yang terburuk di dunia dalam hal kemacetan. Perbedaan yang meragukan itu terjadi di Moskow, Rusia, tempat INRIX mengatakan pengemudi rata-rata kehilangan 210 jam akibat kemacetan tahun lalu. Yang melengkapi daftar Global Traffic Scorecard dari lima kota terburuk di dunia untuk kemacetan adalah Istanbul, Turki; Bogota Kolombia; Mexico City, Meksiko, dan Sao Paulo, Brasil.
Baca Juga: Tabrakan Beruntun 7 Mobil di Tol Jakarta - Cikampek Sebabkan Kemacetan
INRIX memberikan Boston peringkat 8, satu-satunya kota di AS dalam 10 teratas laporan untuk lalu lintas buruk di seluruh dunia.