Suara.com - Dolar AS Mulai Menguat, Rupiah Diprediksi Sentuh Rp 14.000.
Penguatan nilai tukar rupiah telah mereda. Kini rupiah berbalik tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra. Menurut Ariston, penguatan dolar AS karena ada isu pelambatan ekonomi yang dipicu dari Eropa, seperti revisi menurun prediksi pertumbuhan PDB Inggris 2019 dari 1,7 persen menjadi 1,2 perseb oleh Bank Sentral Inggris, dan data pertumbuhan produksi Industri Jerman yang negatif.
"Potensi kisaran rupiah Senin ini Rp 13.930-Rp 14.000," ujarnya di Jakarta, Senin (11/2/2019).
Namun demikian, menurut pengamatan Ariston, pasar harus mewaspadai pertemuan bilateral antara AS dan China di Beijing yang dimulai Senin ini untuk mencari jalan keluar perang dagang.
Baca Juga: Diduga Selingkuh dan Pakai Narkoba, Hakim di Lampung Terancam Dipecat
"Hasil yang positif bisa mendorong penguatan rupiah vs dolar AS, karena bisa meredakan kecemasan pelaku pasar dan pelaku pasar mau kembali ke investasi beresiko. Dan sebaliknya," imbuhnya.
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada akhir pekan lalu (8/2/2019) berada di level Rp 13.955 per dolar AS. Level itu menguat dibandingkan pergerakan hari sebelumnya di level Rp 13.972 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada akhir pekan sebelumnya berada di level Rp 13.992 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada hari hari sebelumnya yang di level Rp 13.978 per dolar AS.