Neraca Perdagangan Pertanian Indonesia 2018 Surplus US$10 Miliar

Sabtu, 09 Februari 2019 | 12:49 WIB
Neraca Perdagangan Pertanian Indonesia 2018 Surplus US$10 Miliar
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya peningkatan produksi pertanian dalam berbagai kebijakan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberi dampak secara langsung pada peningkatan kinerja perdagangan, utamanya komoditas pertanian strategis. Hal ini terlihat dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada angka neraca perdagangan, hasil pertanian Indonesia 2018, surplus US$10 miliar, sedangkan nilai ekspor pada tahun yang sama naik US$29 miliar, atau hampir dua kali lipat dari nilai impor yang hanya US$19 miliar.

Sementara itu, dari sisi volume ekspor pada tahun 2018, jumlahnya meningkat 42, 5 juta ton, atau dengan kata lain, lebih tinggi jika dibandingkan dengan volume ekspor 2017, yang mencapai 41,3 juta ton.

"Dengan angka tersebut artinya, peningkatan kita 1,2 juta ton," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri, Jakarta, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga: Pacu Produksi Jagung Nasional, Kementan Siapkan 4 Solusi Permanen

Menurutnya, total nilai ekspor ini jika diakumulasikan selama empat tahun, yakni 2015-2018, jumlahnya mencapai Rp1.764 triliun. Selain itu, nilai ekspor tahun 2018 juga meningkat  29,7 persen bila dibandingkan dengan 2016, yang mencapai Rp 384,9 triliun.

"Peningkatan nilai ekspor ini didukung sejumlah terobosan Kementan dalam kebijakan maupun program," kata Kuntoro.

Ia menambahkan, trobosan yang dimaksud antara lain, deregulasi kebijakan dan perizinan, kemudian melakukan pengendalian impor dan mendorong ekspor dengan sistem layanan karantina jemput bola (in line inspection).

"Kami juga mendorong modernisasi pertanian, kemudian melakukan kerja sama dengan KADIN, HKTI, KTNA, universitas, eksportir, pameran, promosi dan kontak bisnis," katanya.

Kuntoro mengatakan, selama empat tahun terakhir, peningkatan ekspor turut didorong oleh peningkatan nilai investasi. Misalnya pada periode 2013-2018, total investasi pertanian di Indonesia mencapai Rp270,1 triliun.

Baca Juga: Kementan Optimistis Swasembada Gula Dicapai Tahun Ini

"Selama kurun waktu tersebut, nilai investasi pertanian tahun 2018 mencatat rekor tertinggi, yaitu Rp61,6 triliun. Capaian investasi tahun 2018 tersebut meningkat 110,2 persen dibandingkan investasi tahun 2013 senilai Rp29,3 triliun," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI