Mau Dapat Untung Banyak? Sektor Ini Bisa Jadi Alternatif Investasi

Kamis, 07 Februari 2019 | 14:06 WIB
Mau Dapat Untung Banyak? Sektor Ini Bisa Jadi Alternatif Investasi
Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Cyrillus Harinowo. (Suara.com/Dian Kusumo Hapsari)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat ekonomi yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Cyrillus Harinowo menuturkan, bahwa investasi di sektor infrastruktur saat ini menjadi salah satu investasi yang paling menguntungkan.

“Memang saya akui tidak mudah untuk membangun infrastruktur ini, BUMN atau perusahaan sampai harus berdarah-darah untuk mencari kecukupan dana membangun infrastruktur, tapi ketika selesai dibangun prospek bisnisnya sangat luar biasa,” kata Cyrillus dalam diskusi di Menara BCA, Jakarta Pusat, Kamis (7/2/2019).

Ia mencontohkan, pembangunan Tol Cikopo-Palimanan yang dibangun oleh perusahaan konstruksi asal Malaysia Khazanah Nasional Bhd atau UEM Group bersama dengan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dan PT Surya Internusa Semesta.

“Dalam waktu 2 sampai 3 tahun tol Cipali itu beroperasi antusias masyarakat banyak, Saratoga dan Surya Internusa menjual kepemilikan saham mereka ke Astra sekitar Rp 2 triliunan lebih, padahal mereka keluarkan modal awal Rp 1 triliun, ini kan kenaikannya sangat luar biasa berarti kan mereka (Saratoga dan Surya Internusa) jadi untung,” ujarnya.

Baca Juga: Dulu Hidup Bak Ratu, Kini Model Milyarder Nastasia Urbano Jadi Gelandangan

Selain itu, lanjut Cyrillus, dari sisi pemerintah, pemerintah sangat menjamin jika ada perusahaan yang tertarik untuk membangun infrastruktur.

“Nggak mungkin sudah pinjam uang untuk bangun infrastruktur nanti nggak dibayar, ada jaminan juga dari pemerintah, jadi bank bisa lebih aman. memang dampak perekonomiannya berjalan lambat dengan infrastruktur ini karena butuh penyesuaian tapi ini salah satu investasi yang menguntungkan untuk jangka panjang,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI