Suara.com - Perusahaan taman hiburan Walt Disney Co melaporkan pendapatan kuartalannya yang bertumbuh naik. Raihan ini melebihi estimasi Wall Street. Diketahui pertumbuhan pendapatan ini berkat bisnis taman hiburannya.
Dilansir dari Reuters, untuk kuartal pertama fiskal yang berakhir pada bulan Desember, Disney melaporkan laba per saham yang disesuaikan sebesar 1,84 dolar AS. Analis rata-rata memperkirakan 1,55 dolar AS.
Pendapatan operasional di unit jaringan media, bisnis terbesar Disney, naik 7 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,3 miliar dolar AS. Divisi siaran ABC menyaksikan peningkatan laba 40 persen berkat pertumbuhan biaya afiliasi, pendapatan iklan, dan penjualan program.
Divisi taman hiburan dan produk konsumen melaporkan laba sebesar 2,2 miliar dolar AS, naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Hasilnya didukung oleh peningkatan pengeluaran pengunjung dan tingkat hunian yang lebih tinggi di taman hiburan Disney di AS.
"Momentum penghasilan Disney menunjukkan bahwa perusahaan akan memasuki pasar streaming video yang sangat kompetitif dari posisi yang kuat," kata Haris Anwar, analis senior di Investing.com.
Baca Juga: Main Bowling, Warganet Heboh Chanyeol EXO Mirip Driver Ojol
"Jika aset media yang ada menghasilkan uang tunai yang baik dan mampu menahan biayanya, dorongan streaming video akhir tahun ini harus membuat investor bersemangat dan membantu saham untuk keluar dari mantra lesunya saat ini," tambahnya.
Meski begitu, keuntungan di studio film Disney anjlok 63 persen menjadi 309 juta dolar AS karena film-film termasuk Mary Poppins Returns tidak dapat memberikan pendapatan yang melebihi film-film tahun kemarin seperti Star Wars: The Last Jedi.
Selain itu, divisi baru, langsung ke konsumen dan internasional juga melaporkan kerugian 136 juta dolar AS untuk kuartal ini. Itu termasuk pengeluaran untuk mendirikan Disney +, layanan streaming untuk hiburan keluarga yang rencananya akan diluncurkan perusahaan tahun ini.
Disney juga sedang dalam proses membeli aset film dan TV dari 21st Century Fox Inc untuk memperluas portofolio pemrogramannya.
"Membangun bisnis langsung ke konsumen yang kuat adalah prioritas utama kami, dan kami terus berinvestasi dalam konten yang luar biasa dan teknologi inovatif untuk mendorong keberhasilan kami di ruang ini," kata Kepala Eksekutif Bob Iger dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Otomotif Masa Depan: Mobil Swakemudi Malahan Bikin Macet ?