Indonesia Butuh Entrepreneur yang Punya Keahlian Bukan dari Warisan

Senin, 04 Februari 2019 | 16:37 WIB
Indonesia Butuh Entrepreneur yang Punya Keahlian Bukan dari Warisan
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyebut, Indonesia butuh entrepreneur yang punya keahlian atau skill tinggi, bukan entrepreneur yang berasal dari warisan.

Mantan Menteri Keuangan ini menjelaskan, entrepreneur yang memiliki skill tinggi minimal lulusan sarjana yang sudah dibekali ilmu sehingga tahu rencana kedepannya.

"Indonesia lebih banyak membutuhkan entrepreneur, tidak ada negara maju yang isinya profesional semua, negara maju karena ada entrepreneur yang kuat, tapi yang entrepreneur yang terdidik dan punya skill, bukan karena bakat alam atau warisan," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC) Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).

Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan ini menuturkan, dengan banyaknya entrepreneur membuat Indonesia naik kelas dari negara berkembang menjadi negara maju.

Baca Juga: Mewek di Konser Dewa 19, Al Ghazali Dapat Peluk Cium dari Pacar

"Saat ini Indonesia masih kategori pendapatan menengah ke bawah, kita sudah di posisi sejak 2003 sudah 16 tahun kita di posisi itu, sudah lama makannya banyak orang mengatakan Indonesia kena jebakan kelas menengah, makannya kita ingin keluar jebakan," tutur dia.

Bambang pun memperkirakan, jika Indonesia berhasil menciptakan entrepreneur dan bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di level 5,1 persen, maka pada tahun 2036 Indonesia bisa menjadi negara maju.

"Kami membuat perhitungan, kalau ekonomi Indonesia bisa tumbuh, paling tidak 5,1 persen tahun ini hingga 2040, maka diperkirakan 2040 atau paling cepat 2038 kita bisa keluar jebakan. Kita bisa naik kelas dari kelas menengah ke kelas tinggi, syaratnya hanya satu tadi bisa tumbuh 5,1 persen dalam 20 tahun ke depan," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI