Catatan Penting Akulaku di Tahun 2018

Rabu, 30 Januari 2019 | 14:30 WIB
Catatan Penting Akulaku di Tahun 2018
Jumpa pers Akulaku di Jakarta, Rabu (30/1/2019). [Suara.com/Tivan Rahmat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Catatan penting ditorehkan Akulaku selama mengarungi tahun 2018. Perusahaan kredit online terbesar di Asia itu terpilih menjadi layanan kredit online No. 1 pilihan masyarakat Indonesia.

Hasil riset Fintech Report 2018 mengungkapkan, 49 persen responden memilih Akulaku sebagai aplikasi favorit mereka. Tercatat, jumlah pengunduh aplikasi ini hingga akhir tahun lalu mencapai 15 juta orang yang tersebar di Jawa, Medan, Palembang, dan Padang.

Pencapaian ini pun sejalan dengan pertumbuhan perusahaan di tahun 2018 yang tumbuh lebih dari 300 persen dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sekitar Rp 9,8 triliun.

“Tahun 2018 merupakan tahun yang baik bagi kami. Pertumbuhan kami di tahun 2018 membuktikan respon masyarakat yang sangat positif terhadap solusi layanan keuangan yang kami tawarkan. Di 2019 sendiri, kami menargetkan pertumbuhan penyaluran dana mencapai 300 serta peningkatan pengguna hingga 2-3 kali dengan berbagai inovasi layanan baru di berbagai sektor yang secara bertahap akan kami luncurkan,” ungkap Anggie Setia Ariningsih, Director of Corporate Affairs and Public Relations Akulaku Indonesia di Jakarta Selatan, pada Rabu (30/1/2019).

Baca Juga: OJK Minta Fintech Tak Semena-mena ke Nasabahnya Ketika Tarik Tagihan

“Semua gebrakan dan pengembangan yang telah, sedang dan akan kami lakukan ini adalah bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan non-tunai kepada semakin banyak orang di Indonesia," imbuh Anggie.

Di belakang layar, Akulaku menangani 98 persen risk assessment dengan machine learning dan berbagai risk module untuk melaksanakan risk analysis dan anti-fraud. Sistem ini bertujuan mencegah dan meminimalisir kesalahan manual, internal fraud dan kesalahan lain yang kerap terjadi di perusahaan pembiayaan konvensional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI