Suara.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatat laba bersih pada 2018 mencapai Rp 25 triliun. Pencapaian keuntungan tersebut naik 21,2 persen ketimbang tahun 2017 yang sebesar Rp 20,6 triliun.
Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, laba tersebut didorong dari pendapatan atas jasa (Fee Based Income) yang juga naik 20,1 persen sebesar Rp 28,4 triliun.
"Selain itu diiringi oleh biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang turun 11,08 persen jadi Rp 14,18 triliun. Penurunan ini cerminan dari kualitas kredit, pelayanan colection yang dan restrukturisasi kredit," ujar Panji di Plaza Mandiri, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2019).
Selain itu, raihan laba tersebut juga didorong dari pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) yang sebesar Rp 57,3 trilun atau naik sebesar 5,28 persen.
Baca Juga: MotoGP 2019: Rossi Cemas Dua Muridnya Ini Finis di Depannya
Sementara, Panji memaparkan, aset Bank Mandiri juga tumbuh pada 2018. Tercatat aset perseroan naik 6,9 persen dari Rp 1.124,7 triliun menjadi Rp 1.202,3 triliun.
"Dana Pihak Ketiga Bank Mandiri juga tumbuh 3,1 persen menjadi Rp 840,9 triliun," pungkas dia.
Saat ini, Bank Mandiri mempunyai 4.549 kantor cabang, 18.291 mesin ATM, serta 221.927 mesin EDC.