Suara.com - Sejumlah bursa saham di Asia terpantau menguat mengikuti penguatan Wall Street setelah dibukanya kembali pemerintahan AS oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Terpantau, indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang MIAPJ0000PUS naik 0,2 persen.
KOSPI Korea Selatan KS11 naik tipis 0,2 persen, sementara Nikkei Jepang N225 menolak tren dan menurun 0,2 persen.
Penutupan pemerintahan itu telah membuat para investor cemas dan frustasi ditambah dengan kekhawatiran yang meningkat atas perlambatan pertumbuhan global.
Baca Juga: Kapten Leo Teriak Sambil Diinfus: Pak Panglima, Pak Presiden Tolong Saya
"Kenaikan di pasar saham yang lebih luas terlihat akan terus berjalan. Pembukaan kembali pemerintah AS jelas merupakan nilai tambah bagi sentimen pasar," kata Ekonom senior di Daiwa SB Investments, Soichiro Monji seperti dilansir Reuters, Senin (28/1/2019).
"Masih ada faktor risiko potensial, seperti barisan perdagangan AS-China dan Brexit," tambah dia.
Di pasar mata uang, poundsterling perkasa terhadap dolar AS. Euro bergerak 0,05 persen lebih tinggi terhadap dolar AS. Dolar sedikit lebih rendah dari Yen Jepang menjadi 1 dolar sama dengan 109,48 Yen Jepang.
Sementara, harga minyak mentah berjangka turun 0,55 persen menjadi 53,39 dolar AS per barel.
Harga minyak naik menjelang akhir pekan lalu karena gejolak politik di Venezuela mengancam akan memperketat pasokan minyak mentah, dengan Amerika Serikat mengisyaratkan akan memberlakukan sanksi terhadap ekspor dari negara Amerika Selatan itu.
Baca Juga: Wanita Tewas di Kamar Eks Lokalisasi, Habis Melahirkan Ditinggal Pacar